Senin, 07 Oktober 2013

ISLAM DAN FEMINISME


Islam dan feminisme
Feminisme adalah gerakan wanita yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria.Feminisme awalnya muncul di Barat karena pada saat itu kesenjangan sosial sangat terlihat yang mana seorang pria besa menjual istrinya.Feminisme kemudian merembet ke Islam yang akhirnya memunculkan beberapa tokoh feminis seperti Amina wadud dan Fatimah mernissi.
Sebenarnya tidak ada dalil dari Al-qur’an maupun Hadits yang memojokkan kaum wanita.Namun ada beberapa dalil yang sepertinya lebih mengunggulkan pria seperti penggalan ayat”مثنى وثلاث وربع” dan mengenai pria yang mendapatkan warisan lebih banyak daripada wanita.Mengenai dalil”مثنى وثلاث وربع”sebenarnya demi kemaslahatan wanita.Telah kita ketahui bahwa pada zaman ini  jumlah wanita lebih banyak daripada jumlah  pria.Dan diperbolehkannya seorang pria menikahi sampai maksimal 4 orang istri agar para wanita bisa merasakan hidup berumah tangga.Dan juga menurut syahrur bahwa seorang pria bisa menikah sampai maksimal 4 orang istri asalkan istri yang kedua,ketiga, dan keempat adalah seorang janda.Hal ini sangat bagus agar seorang pria itu bisa menafkahi dan membiayai kehidupan para janda beserta anak-anaknya.Lalu mengenai pria yang mendapatkan warisan lebih banyak daripada wanita itupun setimpal dengan keletihannya dalam mencari nafkah untuk keluarganya.
Dan mengenai potongan ayat  الرجال قومون على  النسساء sekilas ayat ini mendudukkan kedudukan pria lebih tinggi dari wanita tetapi menurut kami maksud ayat ini yaitu seorang pria adalah sebagai pelindung bagi istrinya.Di lain ayat Allah menjelaskan dalam firman-Nya ان اكرمكم عندالله اتقاكم artinya: sesungguhnya lebih mulya-mulyanya di antara kalian di sisi Allah adalah lebih takwa-takwanya kalian.Jadi sekilas Allah tidak membedakan antara pria maupun wanita.Meskipun secara lafadz ayat ini menggunakan dlomir كم yang dalam kaidah bahasa arab merujuk ke jenis laki-laki tapi sebenarnya menyangkut perempuan juga.Jadi tujuan Allah menciptakan manusia di bumi adalah sama yaitu agar mereka menyembah Allah.Baik itu pria ataupun wanita.Tentang masalah perbedaan derajat sebenarnya tidak ada.Tetap diciptakannya manusia  terletak pada tugas masing-masing baik pria maupun wanita.
Dan mengenai hadits yang menyatakan bahwa wanita itu tercipta dari tulang rusuk pria yaitu Nabi Adam sehingga wanita itu mempunyai sifat yang “bengkok”.Sebagian ulama’ berpendapat bahwa sebenarnya hadits ini bukanlah dalil tentang keunggulan pria atas wanita.Sebenarnya hadits ini merupakan bahasa kiasan atau isyarah.Yakni mengisyaratkan tentang bagaimana seorang suami bersikap kepada istrinya.Jadi seorang suami jika ingin meluruskan istrinya harus dengan sikap pengertian dan bijaksana bukan dengan kekerasan.
Kemudian mengenai wanita karir.wanita boleh saja meniti karir dalam rangka mencari nafkah untuk keluarganya karena toh tidak ada dalil Al-qur’an maupun hadits yang melarang hal tersebut.Misalnya wanita yang meniti karir dalam rangka membantu keuangan keluarganuya karena dipandang suaminya sudah tidak mampu bekerja.Hal ini boleh-boleh saja.Yang tidak boleh apabila wanita berkarir sampai dia enggan merawat anak-anaknya karena sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja yang mana dia bekerja dari pagi sampai malam dan setelah sampai rumah lanngsung tidur karena kelelahan sehingga anak-anaknya merasa kekurangan kasih sayang.Dan wanita boleh berkarir asalkan sifat saling menghormati harus tetap terbina antara suami dan istri.
Jadi kesimpulannya bahwa pria dan wanita itu sama dan yang membedakannya hanyalah kadar ketakwaannya di sisi Allah.Sesuai dengan firman Allah  ان اكرمكم عندالله اتقاكم
Jadi hendaknya kaum pria jangan pernah merendahkan kaum wanita.Tetapi hendaknya pria dan wanita itu saling mengisi dan saling melengkapi dalam mengarungi bahtera kehidupan di dunia ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar