Senin, 27 Oktober 2014

Blaghoh Opposisi (TANAQUD)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Telah kita ketahui, logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bisa melaksakanya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi promisnya. Bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu, pasir dan semenya, sedangkan proses penalaran itu dapat kita samakan dengan bagan atau arsitekturnya, dengan semen, batu dan pasir serta arsitektur yang baik akan dihasilkan bangunan yang indah dan kokoh, dengan premis yang dapat dipertanggungjawabkan dan melalui proses penalaran yang sah akan dihasilkan kesimpulan yang benar.
Premis-premis dimana logika bergelut berupa pernyataan berupa bentuk kata-kata meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan berupa rumus-rumus.
Kini kita telah memasuki permasalahan kedua dalam logika yaitu btentang relasi antara proposisi. Kita telah membahas struktur proposisi ketika kita membahas kata dan berbsagai jenisnya, dan ketika kita menyelidiki proposisi, unsur-unsurnya dan berbagai macamnya.
Apabila kita menghadapi dua pernyataan yang berlawanan keduanya menginformasikan permasalahan yang sama, begaimanakah menentukan kebenaran dua pernyataan tadi ? benar keduanya, salah keduanya atau satu salah dan satu benar?

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian Opposisi?
2.    Apa macam-macam opposisi?
3.    Bagaimana hubungan antar proposisi?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian OPPOSISI (Pertentangan)
Tanaqud (opposisi) ialah pertentangan yang terdapat pada dua proposisi yang mempunyai subyek dan predikat yang sama tetapi beda dalam kuantitas atau kualitasnya, sehingga dapat menyebabkan yang lain benar dan yang lain salah. Contoh:
a.    Semua manusia hewan
Sebagian manusia tidak hewan
b.    Santri pondok pesantren berbudi luhur
Santri pondok pesantren tidak berbudi luhur

Dalam kedua contoh a dan b diatas merupakan suatu perlawanan dalam dua proposisi. Untuk mengambil kesimpulan dari dua proposisi yang berbeda, tentu harus terpatokkan pada ilmu logika. Dalam ilmu logika disebutkan: tak mungkin keterangan keduanya benar dan tak mungkin keduanya salah, apabila yang satu benar maka yang lain pasti salah, dengan demikian jalan selanjutnya dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu satunya mesti benar dan yang benar adalah semua manusia adalah hewan, setelah diteliti kebenaranya.

B.    Pembagian OPPOSISI
OPPOSISI dalam logika itu bentuknya ada 4 (empat0, yaitu:
1.    Sub kontraris
2.    Kontraris
3.    Sub alternasi
4.    Kontradiktoris
Sedangkan dalam ilmu logika ada 6 dengan ditambah:
5.    Hubungan independen (tak bertautan)
6.    Hubungan ekuivalen (persamaan)



Keempat bentuk pertentangan dalam logika biasa digambarkan dengan bujur sangkar dan garis silang berikut:
                    A    : Universal Positif    Semua S adalah P
                    I    : Partikular Positif    Sebagian S adalah P
                    E    : Universal Negatif    Semua S bukan P
                    O    : Partikular Negatif    Sebagian S bukan P


1.    Opposisi subkontraris
Hubungan antara dua proposisi/individual (    qodhiyah syakhshiyah) yang mempunyai subyek dan predikat yang sama tetapi beda kualitasnya.
Jadi apabila proposisi (qodhiyah) itu berupa individual (    syakhshiyah), maka tanaqudh-nya hanya dengan mengubah kualitasnya (mujabah/salibah) jadi adalah hubungan antara proposisi I dan O.
Contoh:    I    : Sebagian pedagang kikir
        O    : Sebagian pedagang tidak kikir
        O    : Sebagian mahasiswa tidak malas
        I    : sebagian mahasiswa malas

2.    Opposisi Kontraris
Hubungan yang terdapat antara dua proposisi universal (qadhiyah kulliyah) yang mempunyai subyek dan predikat yang sama tetapi beda kualitasnya.
Jadi, apabila proposisi (qodhiyah) itu berupa general (muhmalah), maka tanaqudhnya hanya dengan merubah kualitasnya. Jadi adalah hubungan A dan E.
Contoh:    A    : Semua politikus curang
        E    : Semua politikus tidak curang
        E    : Semua harimau tidak pemarah
        A    : Semua harimau pemarah

3.    Opposisi Subalternasi
Hubungan yang terdapat antara proposisi universal (qadhiyah kulliyah) dan proposisi particular (    qadhiyah juziyyah) yang sama kualitasnya.
Jadi apabila proposisi itu berupa qodhiyah musyawarah (    juziyyah/kulliyah), maka tanaqudhnya cukup mengubah Sur-nya (kualitasnya). Jadi ialah hubungan antara proposisi A dan I serta E dan O.
Contoh:    A    : semua mahasiswa komplek c rajin
        I    : sebagian mahasiswa komplek c rajin
        E    : semua patriot tidak malas
        O    : sebagian patriot tidak malas

4.    Opposisi Kontradiktaris
Yaitu pertentangan antara dua proposisi yang mempunyai predikat yang sama, tetapi berbeda kualitas dan kuantitasnya. Perbedaan kualitas adalah pertentangan antara sifat Afirmasi (mujabah) dan Negasi (salibah). Sedangkan perbedaan kuantitas adadlah pertentangan antara jumlah yaitu Universal (kulliyah) dan particular (juziyyah).
Jadi apabila proposisi itu berupa proposisi Universal Afirmatif (qadhiyah kulliyah salibah ), maka tanaqudhnya mesti berupa proposisi particular negative dan apabila proposisi itu berupa proposisi Universal Negatif, maka tanaqudhnya mesti berupa proposisi particular afirmasi(qadhiyah juziyyah salibah).
Jadi hubungan antara proposisi A dan O serta I dan E. Opposisi kontradiktari adalah bentuk opposisi yang sempurna dalam logoka.
Contoh:    A    : semua yang sukses rajin
        O    : sebagian yang sukses tidak rajin
        E    : semua yang soleh tidak pendengki
        I    : sebagian yang soleh pendengki

5.    Hubungan independen (Tak bertautan)
Yaitu dua pernyataan mempunyai hubungan independen manakala keduanya menampilkan permasalahan yang sama sekali terpisah, serupa pernyataan berikut:
    Kuda Sumbawa kuat-kuat
    Pohon asam berakar tunggang
        Semua kelinci adalah lemah
        Semua kelinci pemakan daun-daunan
    Bahasa arab adalah sukar
    Logika adalah sukar
Hubungan independen mempunyai tabi’at: benar salahnya pernyataan pertama tidak dapat dipakai menentukan benar salahnya pernyataan yang lain, kebenaran pernyataan kuda Sumbawa kuat-kuat tidak dapat dipakai menentukan benar salahnya pernyataan pohon asam berakar tunggang, begitu pula sebaliknya

6.    Hubungan ekuivalen (persamaan)
Yaitu dua pernyataan mempunyai hubungan ekuivalen mana kala keduanya mempunyai makna yang sama, seperti:
    Semua besi adalah logam
    Sebagian logam adalah besi
        Sebagian cendekiawan menjadi mentri
        Sebagian cendekiawan bukan tak menjadi mentri
Hubungan ekuivalen mempunyai tabiat: benar salahnya pernyataan yang satu menentukan benar salahnya pernyataan yang lain. Dengan perkataan lain, bila pernyataan yang satu benar, maka benar pula pernyataan yang lain, bila pernyataan yang satu salah maka yang lain juga mengikutinya.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Tanaqud (opposisi) ialah pertentangan yang terdapat pada dua proposisi yang mempunyai subyek dan predikat yang sama tetapi beda dalam kuantitas atau kualitasnya, sehingga dapat menyebabkan yang lain benar dan yang lain salah.
OPPOSISI dalam logika itu bentuknya ada 4 (empat0, yaitu:
1.    Sub kontraris
2.    Kontraris
3.    Sub alternasi
4.    Kontradiktoris
Sedangkan dalam ilmu logika ada 6 dengan ditambah:
5.    Hubungan independen (tak bertautan)
6.    Hubungan ekuivalen (persamaan)





















DAFTAR PUSTAKA
H.M.Fadhil Said An-Nadwi,2005, Pengantar Ilmu Mantiq, Al-HIDAYAH, Surabaya.
Drs. H. Mundiri, 2011, Logika, Raja Wali Pres. Jakarta.

KEUNGULAN ILMU

KEUNGULAN  ILMU
Allah SWT telah berfirman didalam Al-Qur’an
    Artinya : “dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakanya kepada Malaikat lalu berfirman : “ Sebutkan lah kepada-Ku benda-benda itu jika kamu orang-orang yang benar !” Mereka menjawab Maha SUci Engkau., tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami , sesungguhnya Engkau yang Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqorah : 30 )
   

MENCARI ILMU

Senang dan niat yang ikhlas dalam mencari ilmu
Sayokjanya (Sepantasnya) bagi orang yang mencari ilmu hendaknya senang terhadap ilmu yang dicarinya,dan bagi orang yang mencari ilmu hendakya memperbanyak ilmunya dan memperbanyak memperaktekanya.Dan tidak mencari ilmu untuk dijadikan hujjah, dan dalam mencari ilmu tidak mempringkaskannya dengan tanpa alasan. Sebagaiman sebuah siir mengatakan :
“Janganlah kamu bembuat alasn dalam berbuat jelek sesungguhnya setiap kejelekan itu dimaafkan”. 
Janganlah kamu menunda-nudah dirimu daalm mencari ilmu dengan acaman yang bohong,dan janganlah kamu mengharapkan acaman tersebut berhenti dengan perkerjaan yang bersamaan,karena setiap waktu itu  sebuah kesibukan.setiap zaman memiliki alasan. Seperti Siir dibawah ini :
Kami pergi pgi dan soreh untuk mencari kebutuhan kami dan kebutuhan hidup itu tidak ada habisnya. Hajat (kebutuhan) tetap bersama orang yang mati dan hajat tetap hidup.
Allah akan mempermudah orang yang mencari ilmu apabilah niatnya ikhlas mencari ilmu karena Allah,. Rosulullah bersabda :
“Barang siapa yang mencari ilmu karena selain Allah maka dia meninginkan selan Allah, maka tempat tinggalnya dineraka”.
Dan dorowayatkan daari abi lhurairoh, rosulullah bersabda:
 “Belajarlah ilmu sebelum  ilmu itu dihilangkan,hilangnya ilmu itu dengan dihalagkannya ahli ilmu(orang yang berilmu)sesungguhnya salah satu dari kamu semua tidak mlelngetahui kapan dibutuhkannya salah satu darikamu semua, dan kamu tidak mengetahuai apa yang dibutuhkan disisi salah satu dari kamu semua”.
Dalam mencari ilmu tinggalkan perdebatatan (Pertengkaran) dan sifat riya’,sesungguhnya orang yang berdebat itu akan dihina dan tidak ada manfaatnya. Dan rosulullah bersabda :
“janganlah kamu belajar ilmu untuk bedebat dengan ornag yang berdebat dan janganlah belajar ilmu untuk berdebat dengan ulama’, barang siapadiantara kamu  yang melakukannya maka tempatnya (tinggalnya) dineraka.”
Orang yang berdebat adalah orang yang tidak memeliki ilmu ilmu orang yang berdebat tidak mencari ilmu tetapi orang yang bedebat itu menolak kebenaran dan kerusakan yang dikehendaki. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW :
“Tidak ada perdebatan kecuali orang yang munafiq atau orang yang ragu”
Dan awza’i berkata : “jika Allah menghendaki suatu kaum jelek maka Allah akan memberikan perdebatan kepada kaum tersebut.”
Perkara-Perkara Yang Membuat Senang Dan Takut Dalam Mencari Ilmu
Yang membuat orang mencari ilmu itu ada dua yaitu rasa senang dan rasa takut.
Rasa Senang yaitu mendapakan pahala dari Allah karena orang yang mencari ilmu mencari ridhoh Allah dan menjaga kewajiba-kewajiban dari Allah.Adapun Rasa Takut yaitu takut akan siksa Allah karena mencari ilmu meninggalkan perintah Allah dan menentang larangan Allah. Maka apibalah keduanya kumpul keduanya dapat menunjukan (mendatangkan) hakekatnya ilmu dan hakekatnya zuhud. Karena rasa senang lebih kuat untuk menhasilkan ilmu sedang rasa takut itu lebih kuat untuk menghasilkan Zuhud. Sebagai mana kata orang bijak (al-hukama’) : “asalnya ilmu itu rasa senang dan hasilnya adalah keberuntungan (kebahagian),sedangkan asalnya zuhud adalah rasa takut dan hasilnya adalah ibadah. Maka apbilah ilmu dan zuhud itu bersamaan (berkumpul)maka,itulah sempuna-sempurnanya keberuntungan (kebahagian) dan besarnya dari semua  keutamaan dan apibalah keduanya pisah maka itu sebuah kejelekan”. Sebagaimana Rosulullah bersabda :
Artinya : “barang siapa yang tambah petunjuk (ilmunya)dan tidakl tambah dunia (Zuhud)mka dia tidak semakin dekat pada Allah melainkan semakin jauh (tidak ada manaatnya).”      

Ulumul Qur'an I'rob Dan Ghorib

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari kita selaku umat islam dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an setiap harinya, didalam membaca Al-Qur’an banyak sekali lafadh-lafadh yang koita jumpai yang kita tidak paham apa ma’nanya. Maka dari itulah dipelukan penjelasan terhadap lafadh-lafadh tersebut.
Diharapkan dari penjelasan atau keterangan lebih lanjut terhadap lafadh-lafadh tersebut dapat dipahami apa maksud dari lafadh tersebut. Berakat dari penomena diatas maka pemakalah pada kesempatan kari ini akan mencoba menguraikan tentang “irab Al-Qur’an. Disamping itu yang membuat pemakalah mengakat tema ini dalam rangkah untuk memenuhi tugas yang deberikan dosen pengampu.
1.2.     Rumusan Masalah
A.    Apa pengertian I’rab ?
B.    Bagaimana cara mengetahui I’rab ?
C.    Apa faidah I’rab ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ghorib
Ghorib adalah Ghorib adalah ma’na lafadh-lafadh yang butuh pembahasan terhadap lafadh-lafadh tersebut, baik didalam bahasanya dan maroji’ ma’nanya yang dinukil yakni kitab yang mensifati ma’na tersebut. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Baihaki dari Abu Khurairah hadist marfuu’.
Gharib al-Qur'an merupakan  ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai arti kata dari kata-kata yang ganjil dalam Al-Qur'an yang tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sebagamana hadist yang diriwayatkan oleh imam Baihaki
Dari Abu Hurairah RA hadist marfu’ yaitu :
اءعربوا القراءن والتمسوا  غرائبه
Dan hadist serupa yang di riwayatkan dari umar ibnu umar bin mas’ud hadis maukuuf dan diriwayatkan dari ibnu umar hadis marfuu’ yang berbunyi :
من قراء القران فاءعربه كا ن له بكل حرف عشرون حسنة  ومن قراءه بغير اءعراب كان له بكل حرف عشر حسنات
Yang dimaksud dengan ‘irab didalam hadist diatas ialah mengetahuai ma’na lafadhnya, bukan ‘irabdari segi mustalah.
Contoh :
وفاكهة وابا  فقال اءي سماء تظلني  واءي اءرض تلقني
2.2. Cara Mengetahui ‘Irab
Menurut mufasir dhoruriyah didalam kitab burhan mengatakan “butuh kesigapan dari lafadh-lafadh ‘irab dengan cara mengetahui ilmu bahasa yakni isim,fiil dan huruf. Adapun hurup dilihat dari sisi ma’nanya yang diambil daritulisan-tulisan tersebut. Dan adapun isim dan fi’il diambil dari kita-kitab (tulisan-tulisan) ilmu bahasa (ilmu lughoh).
2.3. Faidah ‘Irab
Faidah ‘irab itu memiliki dua ma’na atau faidah yaitu :   
1.    Mengunakan lafadh yang tidak dikenal dan ini jauh dari bahasa yang fushohah (bahasa yang pada umumnya/yang bisa digunakan).
2.    Mengunakan lafadh yang tidak ada yang mengetahui lafadh tersebut tetapi untuk  kejelasan ma’nanya membutuhkan penjelasan dari ahlinya, dan ini banyak terdapat didalam al-qur’an

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
    Dari paparan diatas dapat ditarik benang merah bahwa ‘irab merupakan suatu lafadh yang membutuhkan penmjelasan lebih lanjut karena lafadhnya tidak digunakan didalam kehidupan sehari-hari.
    Yang dimaksud kata ‘irab didalam hadist nabi yang diriwayatkan imam Baihaki dan ibnmu Umara yaitu penjelasan ma’nanya bukan ‘irab dari segi mustholahnya.
    I’rab sendiri memmiliki dua Faidah sebagaimana yang telah dijelaskan. Dan ‘irab didalam Al-Qur’an sangat banyak, salah satu contohnya lafadh Fakihatun wa abaa.

DAFTAR PUSTAKA
Ibnu alawi muhammad, Zubdatul Itqon Fi Ulumul Qur’an, Makkah,Darul syaruq,1986

Quantum Learning

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.     Latar Belakang
Salah satu masalah dalam pembelajaran adalah metode pembelajaran itu sendiri, yang mana didalam pembelajaran itu banyak sekali para pakar pendidikan mencetuskan metode, seterategi dan desen pembelajaran serta metode didalam menyampaikan matrei pembelajaran. Dari sekian banyak metode, model, desen dan stretategi pembelajaran, tujuanya pada intinya sama yaitu bagaimana pembelajaran itu bisa berasil, nyaman dan menyenangkan.
Adapun salah satu dari metode pembelajaran yaitu metode Quantum learning yangmana, quantum learning ini diharapkan dapat membuat kegiatan pembelajarn yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat memotivasi anak didik untuk sukses. Dengan beberapa konsep yang dibangun didalam quantum learning yaitu konsep belajar tentang cara belajar, global learning, dan AMBAK (Apa Manfaat Bagiku).
Dari ketiga konsep diatas dapat kita analisa bahwa quantum learning dapat memberi manfaat kepada peserta didik berupa sikap positf, motivasi, keterampilan belajar seumur hidup, percaya diri dan sukses.
Adapun latar belakang pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampuh.   
1.2.     Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian Quantum Learning ?
2.    Konsep apa saja yang dibangun didalm  Quantum Learning ?
3.    Bagaimana tujuan Quantum Learning ?
4.    Apa saja manfaat Quantum Learning ?
5.    Apa saja hal-hal yang berhubungan dengan Quantum Learning ?
6.    Apa saja sumber-sumber Quantum Learning ?
7.    Bagaimana Kunci Menuju Quantum Learning ?
8.    Bagaimana Petunjuk-Petunjuk Para Pelajar Quantum ?
9.    Bagamana Kiat-Kiat Untuk Quantum Learning ?


1.3.     Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari makalah in antara lain :
a.    Sebagai bahan acuan ilmiah setelahnya (Refrensi)
b.    Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dosen pengampu
c.    Untuk menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan
d.    Untuk memberi wawasan bagi teman-teman seperjuangan khususnya dan umumnya bagi para pembaca semuanya.
























BAB II
PEMBAHASAN
2.1.    Pengertian Quantum  Learning
Quantum diartikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dalam hal ini, peserta didik dianalogikan sebagai interaksi, kurikulum didianalogikan sebagai materi, dan cara belajar dianalogikan kecepatan massa. Dengan cara mengalikan antara kurikulum dan cara belajar, peserta didik akan meraih lompatan perestasi belajar dengan cepat, secepat cahaya melesat. Istilah quantum itu sendiri sesungguh ya bukan berasal dari ilmu pendidikan,  melainkan dari ilmu eksakta, yaitu fisika, khususnya fisika Quantum.
Quantum learning berakar dari upaya dr. Georgi Lozanoy, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun mempengaruhimemberi sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakannyauntuk memberikan sugesti positif adalah mendudukan murid secara nyaman, memasang musik latar didalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, mengunakan poster-poster untuk memberi kesan sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif.
Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan sugestologi  adalah “Pemecahan belajar”  (Accelerated learning). Pemecahan belajar didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan”. Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tanpa tidak memiliki kesamaan : hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namaun semua unsur ini berkerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang epektif. Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru.Quantum learning mengabungkan sugestologi, teknik pemecepatan belajar, dan NLP dengan teori, kenyakinan.
2.2.     Konsep Dasar Quantum Learning
1. Belajar Tentang Cara Belajar
Teori belajar Quantum learning membekali para peserta didik dengan pengetahuan tentang berbagai gaya belajar sesuai dengan modalitas masing-masing peserta didik. Pengetahuan dalam bidang inilah yang dikenal dengan istilah  “belajar cara belajar.” Cara belajar yang tepat akan sangat bermanfaat, terutama dalam membentuk keterampilan bersikap positif, motivasi, dan kreativitas. Cara belajar yang dipelajari dengan teori ini adalah teknik membaca cepat, membuat catatan efektif, menulis canggih, dan menghafal secara menakjubkan. 
2. Belajar Secara Menyeluruh (Global Learning)
Global learning adalah cara efektif dan alamiah bagi seseorang untuk mempelajari segala sesuatu. Cara belajar ini mengambil contoh bagaimana cara anak “mempelajari” sesuatu.
Global learning merupakan cara efektif dan alamiah bagi seorang manusia untuk mempelajari bahwa otak seorang anak hinga usia enam atau tujuh tahun adalah seperti spons, menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara yang menyenangkan dan bebas stres. Prosese ini juga ditambah dengan faktor-faktor umpan balik positif dan rangsangan dari lingkungan. Kita dapat berhasil mencapai prestasi mengagumkan pada tahun-tahun awal kehidupan kita, berkat kekuatan pikiran kita yang menakjubkan.
Ø    Tahun pertama :  Belajar berjalan
Ø    Tahun kedua : Mulai berkomunikasi dengan bahasa
Ø    Tahun kelima : Mengenal 90 perses dari semua kata yang biasa digunakan oleh orang-orang dewasa.
Ø    Tahun keenam : Belajar membaca
3. AMBAK
AMBAK merupakan singkatan dari Apa Manfaat Bagiku. Teori quantum learning menyarankan setiap peserta didik untuk mempertanyakan “Apa Manfaat Bagiku” ? lebih terdahulu sebelum mempelajari segala hal. Hal ini diperlukan untuk membangkitkan motivasi atas hal yang dipelajarii tersebut. Motivasi belajar akan berkobar jika setiap peserta didik mengetahuai secara persis manfaat dari hal yang akan dipelajari tersebut.
Segala sesuau yang ingin kita kerjakan harus menjanjikan manfaat bagi kita atau kita tidak akan termotivasi untuk melakukannya. Kadang-kadang AMBAK sangat jelas dalam benak kita, dan kadang-kadang kita mencarinya, atau menciptakannya.AMBAK sendiri adalah motivasi yang didapatkan dari pemilihan mental antara manfaat dan akibat-akaibat suatu keputusan.
Maka dari itu mari kita tanyakan pada diri kita “Bagamana Kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehati-hari ?” karena ketika kita bertanggung jawab atas hidup kita, kita mulai mengupayakan agar segalanya terlaksana, sehingga kita mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan dengan penuh kenyakinan dapat melahirkan kekuatan pribadi. Dan rayakanlah setiap kita selesai melaksanakan tugas karena hal ini memberikan kita perasaan : keberhasilan, kesempurnaan, kepercaan diri, dan motivasi untuk pekerjaan berikutnya. Dan “sekaranglah saatnya”  manfaatkan waktu kita saat ini juga jangan disia-siakan kesempatan ini..
2.3.    Tujuan Quantum Learning
1.    Menghargai Prestasi
Strategi pembelajaran quantum liearning mewajibkan guru untuk menghargai pendapat maupun prestasi peserta didk semaksimal mungkin.
Jadi quantum learning bertujuan bagaimana seorang guru bisa menghargai peserta didik
2.    Kreatif dan Inovatif
Suasana belajar yang menyenangkan secara tidak langsung member kebebasan berpikir yang seluas-luasnya, tanpa rasa beban takut salah. Kebebasan berpikir dalam iklim pembelajaran yang demikian sangat kondusif untuk memaaacu berpikir kreatif dan imajinatif. Terlebih lagi iringan music barok (music dengan ketukan 60 bit/ menit) dalam pelajaran quantum, (jika ada) dapat menstimulasi kinerja otak, sehingga pikiran peserta didik lebih kreatik. 
3.    Mandiri
Konsep “AMBAK” (apa manfaatnya bagiku),  mencerminkan sikap kemandirian yang teguh. Bahkan konsep ini menjadi daya motivasi dan semangat tersendiri dan memulai setiap pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa quantum liearning bertujuan bagaiman mencetak keperibadian  peserta didik yang mandiri.
4.    Rasa Ingin Tahu
Pikiran kreatif dan imajinatif secara otomatis akan semakain menaikkan tensi rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Terlebih lagi iklim kebebasan berpikir yang memadai akan mendoromg dipenuhinya rasa ingin tahu tersebut. Selain itu, imajinasi yang melayang-layang dan ingin segera direalisasi melalui pikiran kreatif turut mendorong segera ingin dipuaskannyarasa ingin tersebut. Setelah mengalisa uraian diatas kita dapat tarik kesimpulan bahwa quantum learning bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta dididk.    
5.    Gemar Membaca
Didalam Quantum learning terdapat berbagai metode baca cepat dan  dan menulis kilat.  Bahkan metode ini dikemas dalam nuansa yang sangat menyenangkan, sehingga secara alamiah pesertadidik akan memiliki kebiasaan gemar membaca tanpa dipaksa dan menulis dengan rapi... Jadi, quantum learning juga bertujuan untuk menjadikan peserta didik agar menjadi orang yang gemar membaca.  
6.    Menciptakan Suasana Pembelajaran Alamiah yang Rileks dan Tanpa Beban
Quantum learning beruasaha menciptakan suasana pembelajaran alamiah yang rileks dan tanpa beban.
7.    Merangsang Imajinasi Peserta Didik
Tujuan ini, berupaya  merangsang  imajinasi peserta didik  agar dapat menemukan cara-cara mengerjakan tugas lebih kreatif-inovatif dan menakjubkan.
2.4.    Manfaat Quantum Learning
Adapun manfaat quantum learning antara lain :
Ø    Sikap positif
Ø    Motivasi
Ø    Keterampilan belajar seumur hidup
Ø    Kepercayaan diri
Ø    Sukses
2.5.     Hal-hal yang berhubugan dengan Quantum Learning
Hal-hal yang berhubungan dengan Quantum Learning Antara lain :
1.    Likungan
ü    Positif
ü    Aman, mendukung
ü    Santai
ü    Penjelajahan (exploratory)
ü    mengembirakan
2.    Fisik
ü    Gerakan
ü    Terobosan
ü    Perubahan keadaan
ü    Permainan
ü    Fisologi
ü    Estafet (hand-on)
3.    Suasana
ü    Nyaman
ü    Cukup penerangan
ü    Enak dipandang
ü    Ada musiknya
2.6.     Sumber-sumber Quantum Learning
Adapun sumber-sumber quantum Learning sebagai manan berikut :
a.    Intraksi
ü    Pengetahuan
ü    Pengalaman
ü    Hubungan
ü    Inspirasi
b.    Belajar untuk mempelajari keterampilan
ü    Menghafal
ü    Membaca
ü    Menulis
ü    Mencatat
ü    Kreativitas
ü    Cara belajar
ü    Komunikasi
ü    Hubungan
c.    Metode
ü    Mencotoh
ü    Permainan
ü    Simulasi
ü    Simbol
2.7.     Kunci Menuju Quantum Learning
Iringan musik, alasan mengapa musik sangat penting  untuk lingkungan Quantum learning adalah karena musik sebenarnya berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis kita. Selam melakukan pekerjaan mental yang berat, tekanan darah  dan denyut jantung kita cenderung meningkat, dan otot-otot kita tegang. Selam relaksi dan meditasi, denyut jantung dan tekanan darah menurun, dan otot-otot mengendur,. Biasanya, akan sulit berkonsentrai ketiaka kita benar-benar rileks, dan sulit  umtuk rileks ketika kita konsentrasi penuh.Musik yang menurut penemuan Dr. Lazanov paling membantu adalah musik barok seperti Bach, Handel, Pachelbel, dan Vivadi. Para komposer ini mengunakan ketukan yang sangat khas dan pola-pola yang secara otomatis menyinkronkan tubuh dan pikiran kita.
Dengan mengunakan musik yang khusus kita dapat mengerjakan pekerjaan mental yang melelahkan sambil tetap relaks dan konsentrasi. Adapun perbedan pekerjaan mental yang tanpa musik dan dengan musik yang tepat sebagai berikut :
Ø    Tanpa musik
ü    Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
ü    Gelombang otak sekamakin cepat
ü    Oto-otot menegang
Ø    Dengan musik yang tepat
ü    Denyut nadi dan tekanan darah menurun
ü    Gelombang otak melambat
ü    Otot-otot rilaks
2.8.     Petunjuk-Petunjuk Para Pelajar Quantum
1)    Melihat sekilas
Sebelum mebaca, lihat materi bacaan secara sekilas pada malam sebelumnya, dan lihat kembali catatan sebelum memulai pelajaran disekolah atau melakunkan persentasi.
2)    Inilah saatnya
Manfaatkan setiap waktu, jadikan setiap objek menarik, dan bersikaf kareatiflah
3)    Tempat belajar
Belajarlah ditempat dan pada waktu yang teratur. Atau posisi yang baik digunakan pencahyaan yang tepat.
4)    Gunakan musik
Musik barok membantu kita mengajar lebih bsnysk dengsn cara mengendurkan pikiran dan membuat kita selalu siap.
5)    Istirahat
Setiap setengah jam, lakukan istirahat lima menit. Belajat yang terbaik adalah sebelum dan sesudah istirahat.
6)    Rencanakan sebelumnya
Gunakan kalender anda untuk mempersiapkan suatu ujian atau persentase. Anda akan dapat mengurangi stres dan mempertajam ingatan.
7)    Berdiri dan duduk dengan tegak
Ketika memasuki ruangan, berjalanlah dengan tegak agar anda merasa yakin, duduklah dengan tegak agar anda tetap dalam keadaan berminat dan siaga.
8)    Kegagalan adalah umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang diperlukan untuk mendapatkan keberhasilan dan memberikan arah.
9)    Sikap
Kita dapat memperoleh lebih banyak daripada yag kita harapankan, kalau kita memusatkan pikiran kita untuk itu.
2.9.     Kiat-Kiat Untuk Quantum Learning
1)    Temukan maafaat dari segala sesuatu yang kita kerjakan
2)    Berikan pujian positif untuk diri kita
3)    Sadarilah cara belajar kita
4)    Gunakan peta pikiran dan catatan TS (tulis dan susun)
5)    Anggaplah menulis sebagai hal yang menyenagkan
6)     Ketahuilah kecepatan membaca anda
7)    Berpikirlah secara kreatif dalam segala situasi
8)    Ingatlah untuk meningat
Yang paling penting, belajar harus menjadi pengalamn yang positif. Dengan berpikir positif dan mengunakan kemampuan praktis kita sendiri, berarti kita telah memiliki pergeseran mental yang akan membantu kita mengubah dunia. Penuhilah diri kita dengan sebanyak mungkin cahaya. Dan biarkan cahaya itu bersinar. Ingatlah untuk menggunakan keterampilan kita dan ingatlah untuk bersenang-senang dan ketika akhirnya kita mencapai tujuan kita, maka rayakanlah.   

BAB III
PENUTUP
3.1.     Kesimpulan
Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur.
Teori belajar Quantum learning membekali para peserta didik dengan pengetahuan tentang berbagai gaya belajar sesuai dengan modalitas masing-masing peserta didik. Pengetahuan dalam bidang inilah yang dikenal dengan istilah  “belajar cara belajar.”
Global learning adalah cara efektif dan alamiah bagi seseorang untuk mempelajari segala sesuatu. Cara belajar ini mengambil contoh bagaimana cara anak “mempelajari” sesuatu.
AMBAK merupakan singkatan dari Apa Manfaat Bagiku. Teori quantum learning menyarankan setiap peserta didik untuk mempertanyakan “Apa Manfaat Bagiku” ? lebih terdahulu sebelum mempelajari segala hal. Hal ini diperlukan untuk membangkitkan motivasi atas hal yang dipelajarii tersebut. Motivasi belajar akan berkobar jika setiap peserta didik mengetahuai secara persis manfaat dari hal yang akan dipelajari tersebut.
v    Tujuan Quantum Learning
ü    Menghargai Prestasi
ü    Kreatif dan Inovatif
ü    Mandiri
ü    Rasa Ingin Tahu
ü    Gemar Membaca
ü    Menciptakan Suasana Pembelajaran Alamiah yang Rileks dan Tanpa Beban
ü    Merangsang Imajinasi Peserta Didik





Daftar Pustaka
Majid Abdul, 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Majid Abdul, 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Bobbi dan Mike,2002. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa
E. Slavin Robert, 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media
Deporter Bobbi Dkk, 2010. Quantum Teaching.Bandung : Kaifa

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Cara berfikir secara filsafat adalah berfkir secara mendalam, kritis, dan radikal dalam rangka menemukan kebenaran terhadap objek-objek yang sedang dikaji. Demikian juga halnya dengan filsafat pendidikan islam yang mencoba untuk memecahkan sekaligus memberikan jawaban-jawaban dalam berbagai masalah pendidikan,terutama pendidikan islam.
Berbicara tentang filsafat, kita harus tahu terlebih dahulu apa arti filsafat itu sendiri. Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani: philoshophia yang banyak diperoleh pengertian-pengertian, baik secara harfiah atau etimologi. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, gemar, suka dan kata sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. Filsafat menurut arti katanya dapat diartikan sebagai cinta, cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah juga kebijaksanaan.
Didalam filsafat pendidikan, akan kita jumpai berbagai macam hal baru yang tentunya akan menambah wawasan keilmuan kita. Dan didalam makalah yang singkat ini akan diterangkan mengenai pengertian filsafat, objek kajian filsafat, serta pendekatan pendekatan studi dalam filsafat pendidikan islam.
Dan salah satunya adalah mengenai pendekatan dalam kajian filsafat pendidikan Islam yang harus kita ketahui untuk bisa mengaplikasikannya. Dari itu kami menyusun makalah yang amat sederhana ini dengan harapan bisa menjadi bahan untuk kita diskusikan dan tentunya diamalakan untuk diaplikasikan pada dunia pendidikan khususnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1.    Apa pengertian filsafat pendidikan Islam itu?
2.    Bagaimana analisis filsafat tentang masalah pendidikan?
3.    Bagaimana objek kajian filsafat itu?
4.    Bagaimana pendekatan-pendekatan dalam kajian filsafat pendidikan Islam?

1.3 TUJUAN
Secara umum tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Folsafat Pendidikan Islam dan tentunya secara khusus penyusunan makalah ini agar kita mengetahui apa yang menjadi rumusan masalah di atas, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Pengertian filsafat pendidikan Islam.
2.    Analisis filsafat tentang masalah pendidikan.
3.    Objek kajian filsafat Islam.
4.    Pendekatan-pendekatan dalam kajian filsafat pendidikan Islam.

1.4 MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah menambah wawasan ilmu pengetahuan kita yang berkaitan dengan pendekaan dalam kajian filsafat pendidikan Islam dan ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam. Dengan pembahasan ini juga, diaharapkan kita selaku mahasiswa bisa mengetahui pola-pola pendekatan dalam dalam kajian filsafat pendidikan Islam yang merupakan bagian bagian dari dunia pendidikan yang seyogyanya harus kita tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) orang-orang disekitar kita.
Selain itu juga mudah-mudahan makalah ini menjadi tolak ukur kedepannya dalam menyampaiakn sebuah proses pendekatan yang sudah diperbaharui, dan menjadi bahan diskusi untuk kita semua serta mudah-mudahan bermanfaat untuk pembaharuan ilmu pengetahuan kita kedepannya.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan suatu segi dari segi pelaksanaan falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar falsafah umum dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis.
Sedangkan menurut Hamdani Ihsan, yang dinamakan dengan filsafat pendidikan Islam  adalah studi tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia Muslim dan Umat Islam.
Dari defenisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Fisafat pendidikan Islam adalah suatu usaha yang dilakukan dengan mencurahkan pemikiran dengan semaksimal mungkin dalam rangka memperhatikan masalah pendidikan sekaligus menyelesaikan problem-problem dalam pendidikan itu sendiri berdasarkan islam.
Telah sama-sama kita ketahui berfikir filsafat adalah berfikir yang radikal, menyeluruh serta mendalam terhadap suatu objek. Maka apabila kita memikirkan pendidikan secara filsafat haruslah berfikir secara menyeluruh apa esensi dari pendidikan itu sendiri.
Apakah pendidikan tersebut hanya sebatas transfer pengetahuan dari pendidik ke anak didiknya? Tentu saja tidak, pendidikan sangatlah luas cakupannya. Karena begitu luasnya cakupan dari pendidikan tersebut, maka kita harus mencurahkan pemikiran dengan sungguh-sungguh dan mendalam tentang apa hakikat dari pendidikan itu sendiri.
Menurut Ahmad D Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Masih menurut Marimba, dalam pendidikan terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
1.    Usaha (kegiatan) dimana usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar.
2.    Ada pendidik, pembimbing, atau penolong.
3.    Ada yang dididik, atau siterdidik (peserta didik).
4.    Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan.
5.    Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.

Apa bila kita perhatikan pengertian yang luas dari pendidikan dapat kita simpulkan bahwasannya pendidikan adalah seluruh proses hidup dimana kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan. Segala pengalaman sepanjang hidupnya merupakan pembelajaran dan memberikan pengaruh pendidikan beginya.
Untuk menjadikan proses yang baik tentu saja memerlukan suatu pemikiran yang tepat dan akurat. Tanpa adanya suatu pemikiran yang berkualitas maka kita tidak akan dapat menciptakan proses yang baik dalam pendidikan itu sendiri. Disinlah peran penting filsafat dalam menciptakan suatu proses pendidikan yang dapat memberikan warna yang baru dalam pendidikan islam itu sendiri.
                                                                                        
2.2 ANALISIS FILSAFAT TENTANG MASALAH PENDIDIKAN
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan pada hakikatnya keduanya adalah proses yang satu. Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia.
Sebagai contoh, berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya, antara lain :
1.    Masalah pendidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan. Mengapa harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia.
2.    Apakah pendidikan itu berguna untuk membina kepribadian manusia?
3.    Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu?
4.    Siapakah hakikatnya yang bertanggung jawab terhadap pendidikan itu, dan sampai mana tanggung jawab tersebut. Bagaimana hubungan tanggung jawab antara keluarga , masyarakat, dan sekolah tehadap pendidikan dan bagaimana tanggung jawab pendidikan tersebut setelah manusia dewasa.
5.    Apakah hakikat pribadi manusia itu. Manakah yang lebih utama untuk dididik; akal, perasaan, atau kemauannya, pendidikan jasmani atau rohani, pendidikan skill ataukah intelektualnya, ataukah kesemuanya itu.

2.3 OBYEK KAJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Dalam rangka menggali, menyusun, dan mengembangkan pemikiran kefilsafatan tentang pendidikan terutama pendidikan Islam, maka perlu diikuti pola dan pemikiran kefilsafatan pada umumnya. Adapun pola dan sistem pemikiran kefilsafatan sebagai suatu ilmu adalah:
a.    Pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis, dalam arti cara berfikirnya bersifat logis dan rasional tentang hakikat permasalahan yang dihadapi. Hasil pemikirannya tersusun secara sistematis artinya satu bagian dengan bagian lainnya saling berhubungan.
b.    Tinjauan terhadap permasalahan yang dipikirkan bersifat radikal artinya menyangkut persoalan yang mendasar sampai keakar-akarnya.
c.    Ruang lingkup pemikirannya bersifat universal, artinya persoalan-persoalan yang dipikirkan mencakup hal-hal yang menyeluruh dan mengandung generalisasi bagi semua jenis dan tingkat kenyataan yang ada di alam ini, termasuk kehidupan umat manusia, baik pada masa sekarang maupun masa mendatang.
d.    Meskipun pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif, artinya pemikiran-pemikiran yang tidak didasari dengan pembuktian-pembuktian empiris atau eksperimental (seperti dalam ilmu alam), akan tetapi mengandung nilai-nilai obyektif. Dimaksud dengan nilai obyektif oleh permasalahannya adalah suatu realitas (kenyataan) yang ada pada obyek yang dipikirkannya.
Pola dan sistem berpikir filosofis demikian dilaksanakan dalam ruang lingkup yang menyangkut bidang-bidang sebagai berikut:
1.    Cosmologi yaitu suatu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan dengan alam semesta, ruang dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan, serta proses kejadian kejadian dan perkembangan hidup manusia di alam nyata dan sebagainya.
2.    Ontologi yaitu suatu pemikiran tentang asal-usul kejadian alam semesta, dari mana dan kearah mana proses kejadiannya. Pemikiran ontologis akhirnya akan menentukan suatu kekuatan yang menciptakan alam semesta ini, apakah pencipta itu satu zat (monisme) ataukah dua zat (dualisme) atau banyak zat (pluralisme). Dan apakah kekuatan penciptaan alam semesta ini bersifat kebendaan, maka paham ini disebut materialisme.
Secara makro (umum) apa yang menjadi obyek pemikiran filsafat, yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan sekitarnya adalah juga obyek pemikiran filsafat pendidikan. Tetapi secara mikro (khusus) yang menjadi obyek filsafat pendidikan meliputi:
a.    Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (The Nature of Education).
b.    Merumuskan sifat hakikat manusia sebagai subyek dan obyek pendidikan (The Nature Of Man).
c.    Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
d.    Merumuskan hubungan antara filsafat-filsafat pendidikan dan teori pendidikan.
e.    Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan).
f.    Merumuskan sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
Dengan demikian dari uraian tersebut diproleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi obyek filsafat pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.
Dari uraian diatas dapat kita lihat bahwasannya filsafat memberikan warna dan corak terhadap pendidikan sekaligus sebagai alat dalam memecahkan masalah, problem pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan.
Selain itu filsafat pendidikan memberikan arah agar teori pendidikan yang dikembangkan mempunyai relevansi dengan kehidupan yang nyata, dengan kata lain mengarahkan teori-teori dan pandangan fiksafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat.

2.4 PENDEKATAN-PENDEKATAN KAJIAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu. Pendekatan juga berarti suatu sikap ilmiah (persepsi) dari seseorang untuk menemukan kebenaran ilmiah. Atau juga mengandung pengertian suatu disiplin ilmu untuk dijadikan landasan kajian sebuah studi atau penelitian.
Pendekatan dalam aplikasinya lebih mendekati disiplin ilmu karena tujuanutama pendekatan ini untuk mengetahui sebuah kajian dan langkah-langkah metodologis yang dipakai dalam pengkajian atau penelitian itu sendiri.
Dalam melakukan studi tentang Falsafah Pendidikan Islam dituntut penguasaan ilmu pengetahuan yang melengkapi dan tentunya dapat menjadi sumber potensi rujukan pemikiran pemikir bidang tersebut, yang meliputi sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a.    Ilmu agama islam yang luas dan mendalam.
b.    Ilmu pengetahuan tentang kebudayaan islam yang umum serta sejarahnya, Filsafat islam yang umum serta ilmu-ilmu cabang kefilsafatan yang kontemporer pada saat ini.
c.    Ilmu tentang manusia, seperti psikologi dalam segala cabangnya yang relevan dengan pendidikan, serta mengenai perkembangan hidup manusia.
d.    Sciense dan teknologi yang terutama berkaitan dengan pengembangan hidup orang banyak yang berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan, misalnya teknologi pendidikan.
e.    Ilmu tentang metode pendidikan dan riset pendidikan.
f.    Pengalaman tentang teknik-teknik operasional kependidikan dalam masyarakat.
g.    Ilmu pengetahuan tentang kemasyarakatan, terutama sosialogi pendidikan.
h.    Ilmu tentang kemanusiaan lainnya, seperti antropologi budaya, ekologi, dan sebagainya.
i.    Ilmu tentang teori kependidikan atau pedagogis.

Dengan menguasai disiplin ilmu di atas maka seorang pemikir dalam bidang pendidikan dapat merumuskan dan juga mengarahkan pendidikan tersebut kesuatu tujuan penciptaan manusia dimuka bumi ini yaitu sebagai hamba Allah dan juga sebagai Khalifah fi Al-ardhi.
Selanjutnya menurut Harry Schofield sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Bernadib dalam bukunya filsafat pendidikan, menekankan bahwa ada dua pendekatan dalam studi filsafat pendidikan islam yaitu:

1.    Pendekatan Filsafat Historis
Dengan pendekatan filsafat historis yaitu dengan cara melakukan deteksi dari pertanyaan-pertanyaan filosofis yang diajukan, mana-mana yang telah mendapat jawaban dari para ahli sepanjang sejarah. Dalam sejarahnya filsafat telah berkembang dalam bentuk sistematika, jenis-jenis dan aliran-aliran filsafat yang tertentu. Oleh karena itu, kalau diajukan pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai macam masalah filosofis dalam bidang pendidikan, jawabannya melekat pada masing-masing system, jenis dan aliran-aliran filsafat tersebut. Dari sekian jawaban tersebut, kemudian dipilih jawaban mana yang sesuai dan dibutuhkan.
Dengan kita menganalisa sejarah perkembangan filsafat, khususnya filsafat
pendidikan Islam maka kita akan melihat pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya, yang mana kita ketahui banyak aliran-aliran yang timbul pada lapangan filsafat ini. Berbedanya pemikiran-pemikiran dari kalangan tokoh filsafat ini, lebih disebabkan oleh pandangan dan pijakan mereka terhadap pendidikan itu sendiri. Maka dengan menganalisa pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh filsafat kita dapat mengambil suata pelajaran ataupun suatu kesimpulan corak pendidikan mana yang sesuai dengan pendidikan kita pada masa sekarang ini.
2.    Pendekatan dengan Menggunakan Filsafat Kritis
Adapun yang dimaksud dengan cara pendekatan filsafat kritis, dimaksudkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis dan diusahakan jawabannya secara filosofis pula, dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan filosofis.

Schofield  mengemukakan ada dua cara analisa pokok dalam pendekatan filsafat kritis yaitu:
a.    Analisa Bahasa Linguistik.
Analisa Bahasa adalah suatu usaha mengadakan interpretasi yang menyangkut pendapat-pendapat mengenai makna yang dimilikinya.Atau dengan kata lain analisa bahasa digunakan untuk mengetahui arti yang sesungguhnya dari sesuatu.
Tanpa adanya analisa linguistic atau bahasa akan sulitlah bagi kita untuk mencerna maksud dan tujuan dari teori-teori ataupun pemikiran-pemikiran filosuf sebelum kita.engan kejahilan kita terhadap pemikiran-pemikiran filosuf tersebut bagi kita maka akan sulit juga bagi kita untuk mencari dan mnerapkan teori-teori mereka dalam pendidikan kita

b.    Analisa konsep
Analisa konsep adalah suatu analisa mengenai istilah-istilah yang mewakili gagasan atau konsep.

Dari kedua pendekatan tersebut diharapkan kepada kita dapat mempelajari filsafat pendidikan dengan baik dan dapat pula kita menganalisis pemikiran-pemikiran filsafat terutama filsafat pendidikan Islam, yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi kita dalam rangka memajukan pendidikan yang ada pada masa sekarang ini.
Adapun metode atau pendekatan atau yang dipakai Filsafat Pendidikan Islam dalam memecahkan persoalan-persoalan pendidikan adalah:
·    Metode spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama dalam setiap cabang filsafat. Kontemplatif atau tafakur adalah berfikir secara mendalam dalam situasi yang tenang dan sunyi untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang dipikirkan.
·    Pendekatan normative. Norma artinya nilai, juga berarti aturan atau hukum-hukum. Norma menunjukkan keteraturan suatu system. Nilai juga menunjukkan baik buruk, berguna tidak bergunanya sesuatu. Norma juga akan menunjukkan arah gerak sesuatu aktivitas.
·    Pendekatan ilmiah terhadap masalah actual, yang pada hakikatnya merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola berfikir rasional,empiris dan eksprimental yang telah berkembang pada masa jayanya filsafat Islam.
·    Pendekatan yang bersifat komprehensip dan terpadu, antara sumber-sumber naqli, akli dan imani.







BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berfikir secara filsafat adalah berfkir secara mendalam, kritis, dan radikal dalam rangka menemukan kebenaran terhadap objek-objek yang sedang dikaji.
Demikian juga halnya dengan filsafat pendidikan islam yang mencoba untuk memecahkan sekaligus memberikan jawaban-jawaban dalam berbagai masalah pendidikan,terutama pendidikan islam.
Filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan suatu segi dari segi pelaksanaan falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar falsafah umum dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis.
Dengan mempelajari fiksafat pendidikan Islam diharapkan kepada kita dapat menentukan dasar-dasar dan prinsip-prinsip dalam pendidikan tersebut dan memberikan warna yang baik dalam pendidikan Islam.
Ada dua pendekatan dalam studi filsafat pendidikan Islam. Pertama, pendekatan filsafat historis. Dengan pendekatan ini kita akan mengetahui perkembangan pemikiran filsafat dalam bidang pendidikan, sekaligus mengetahui konsep-konsep pendidikan dari berbagai aliran dalam filsafat. Kedua, pendekatan dengan filsafat kritis dimaksudkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis dan diusahakan jawabannya secara filosofis pula, dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan filosofis.

3.2 Kritik dan SARAN
       Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan keterbatasan kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi perbaikan. Dan semoga makalah ini mudah difahami dan bermanfaat di masa yang akan datang.
    Amiiiinn.
DAFTAR PUSTAKA
Muzayyin, Arifin. Filsafat pendidikan Islam. Bumi Aksara, Jakarta, 2009
Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2008
Ahmad, D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma’arif Bandung 1962
Hamdani, Ikhsan. Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia Bandung, 2007
Uyoh, Sadullah. Pengantar Filsafat Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2007
Saifullah, Ali. Antara Filsafat Dan Pendidikan, Surabaya, 1997
Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2004), h. 28
Adeng Mukhtar Ghazali, Ilmu Perbandingan Agama, (Bandung : Pustaka Setia , 2000), h. 27
Jamali Sahrodi, Metodologi Studi Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 2008), h. 64
Ibid, h. 64-6

TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat kognitif, psikomotor maupun afektif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan perkembangan manusia. Perkembangan itu menyebabkan perubahan berarti bagi manusia. Tidak jarang media dijadikan wadah pembelajaran. Media telah menjadi suatu kebutuhan pokok (primer) bagi manusia. Media elektronik dalam perkembangannya bermetamorfosis ke dalam dunia maya. Facebook menjadi tempat bertegur sapa. Jejaring social marak karena untuk berkomunikasi lebih efektif.
Proses belajar mengajar suatu proses komunikasi. Berkomunikasi merupakan kegiatan manusia sesuai dengan nalurinya. Naluri yang selalu ingin berhubungan satu sama lain. Adanya naluri tersebut, komunikasi dapat dikatakan bagian hakiki dari hidup manusia. Komunikasi mengandung makna menyebarluaskan informasi atau menyampaikan pesan atau dari sumber pesan (komunikan) kepada penerima pesan. Untuk itu komunikasi dikait-kaitkan dengan penggunakan media. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses komunikasi dan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian dari teknologi dan media pembelajaran?
2.    Apa saja fungsi,manfaat serta urgensi dari teknologi dan media pembelajaran?
3.    Apakah latar belakang penggunaan teknologi dan media pembelajaran?
4.    Apa dasar atau landasan penggunaan teknologi dan media pembelajaran?
     1.3 Tujuan Makalah
Dalam pembuatan makalah ini, kami selaku pemakalah bertujuan untuk membantu para pembaca agar dapat mengetahui dan memahami konsep dasar teknologi dan media pembelajaran PAI yang berupa pengertian, fungsi/manfaat, urgensi, latar belakang dan dasar/landasan penggunaan teknologi dan media pembelajaran.
1.4 Manfaat Makalah
Dalam pembuatan makalah ini, semoga kita dapat mengambil banyak manfaat diantaranya kita dapat mengetahui dan memahami tentang konsep dasar teknologi dan media pembelajaran PAI.



   










BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Dan Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.  Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.

2.2 Fungsi, Manfaat Serta Urgensi Teknologi Dan Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran.  Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.  Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal - hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitasnya. Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal - hal yang abstrak dan menunjukan hal - hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal - hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaanya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Sebagai pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. Oleh karena itu guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk tampil di hadapan anak didik dengan seluruh kepribadiannya.
Adapun beberapa manfaat praktis dari teknologi dan media pembelajaran antara lain;
1)    Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2)    Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3)    Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4)    Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.  Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
2.3 Latar Belakang Penggunaan Teknologi Dan Media Pembelajaran
Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pembelajaran  sangat diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat berperan dalam proses belajar mengajar di kelas, yang hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk membuat media pengajaran lebih efektif dan efisien. Lembaga pendidikan hendaknya tidak hanya puas dengan metode dan teknik lama, yang menekankan pada metode hafalan, sehingga tidak atau kurang ada maknanya jika diterapkan pada masa sekarang. Perkembangan jaman yang begitu pesat dewasa ini membuat siswa semakin akrab dengan berbagai hal yang baru, seiring dengan perkembangan dunia informasi dan komunikasi.
Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.
2.4 Landasan Penggunaan Teknologi Dan Media Pembelajaran
Adapun dasar/landasan  penggunaan teknologi dan media dalam proses pembelajaran adalah:
a.    Agar  menarik perhatian siswa.
b.    Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
c.    Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis ( dalam bentuk kata - kata tertulis atau lisan ).
d.    Mengatasi keterbatasan ruang.
e.    Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.
f.    Waktu pembelajaran lebih dikondisikan.
g.    Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
h.    Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar.
i.    Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
j.    Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Teknologi dan Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.  Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.  Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.  Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
BAB III
PENUTUP
    3.1    Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu :
     Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
     Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses komunikasi dan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.
     Media memiliki andil untuk menjelaskan hal - hal yang abstrak dan menunjukan hal - hal yang tersembunyi.
     Guru perlu menentukan media secara terencana, sistematis dan sistemik sehingga komunikasi dalam pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien.
3.1     Saran
Dengan dibuatnya makalah ini pemakalah berharap agar para pendidik atau calon pendidik mengetahui dan memahami akan maksud dari guru dan evaluasi pembelajaran, Pemakalah juga berharap agar para pembaca bisa memberikan masukan agar makalah ini bisa lebih sempurna lagi.
   







Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010
Hamalik, Oemar, Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Adtya Bakti,1994
Sudjana, Nana, Media pengajaran,  Bandung : CV. Sinar baru, 1990

perjuangan cintaku

sejak pertama aku ketemu denganmu aku langsung jatuh cinta padamu bukan karena kencantikanmu apa lagi karena aku kenal kamu, amu , siapa kamu aku tidak tau tapi enta mengapa aku seola-olah sudah kenal kamu begitu lama padahal saat itu pertama kali aku ketemu kamu. dibalik cadar hitam yang menghiasi wajahmu. akau terkesima melihatmu. sejak pertemuaan itulah aku selallu memikirkan mu , siapa kamu dan dimana  rumahmu dan seterusnya. semuanya ku pertanyakan tentang kamu karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama. tanpa disegaja ketemu lagi untuk yang kedua kalinya. entah mengapa tak dapat ku mengerti lisa ini langsung berbicara pada temanku kau pun mendengarnya . aku berkata. SOB INILAH CALON ISTRIKU. aku slalu memikirka kata-kataku. kenapa aku bisa begitu dengn tanpa aku sadari. aku sangat mencintaimu bahkan aku sudah tak sanggup agi untk mengukapkanya dengan kata-kata.  

CINTA KU TANPA ALASAN WALAU KAU SEORANG PELACUR

kehidupan yang begitu banyak rintangan   dan  cobaan, setiap hari waktu terus berganti, tak seperti perasaanku ini, yang selaalu memikirkanmu. aku tak tau kenapa aku  sangat mencintaimu, aku tak tak apa penyebabnya. padahal kau sudah jujur padaku bahwa kau tdak perawan lagi, beruluang kali kau katakan AKU HANYA SEORANG PELACUR, tapi aku tak pernah menghirauka itu semua,  karena aku sangat mencintai da menyanyangimu setulus ahtiku . aku memamang bukan yang terbaik, tapi aku akan berusaha menjadi yang  terbaik. aku ingin hidup selallu bersamamu , aku igin segera menikahimu, aku sudah melamar kamu, tapi keluargamu belum bisa menerimaku. aku tau aku oarang biasa  yang tak punya apa-apa, tapi aku punya cinta yang sngat dalam kepadamu. au mohon kepadamu usahaknlah untuk menyakan keluargamu agar kita bisa bersama aku sangat mencintai mu  melebih cintanya Qoes kepada LAILA. memang aku akui aku hanya orang yang hina lebih hina darimu. tapi perlu kau tau cintaku begitu besar untukmu. setiap helai nafasku kamu dan kamu yang aku ingat dan aku pikirkan. pahamilah aku mak kau akan tau betapa aku sangat mencintaimu. sekarang aku hanya bisa berdo'a dan menantimu dapat menyakinkan keluargamu. walupn aku harus menahan raa rindu yang tak menentu ini. bakan, terkadang aku tidak dapat mengendalikan nya lagi. maafkan akan yang selalu mencintaimu. walaupun sudah berkali-kali memintakku mencari yang lain dan kauun siaap mencri wanita yang terbaik menurutmu untuk ku  tapi bagiku kau lau yang terbaik da segalanya bagi ku . semoga kita segera dipersatuka dengan ridho-NYA dan RAHMAT dan KEBEKAHAN DARI-NYA . AMIEN

Sabtu, 05 April 2014

CONTOH RPP FIQIH KLS VII



RENCANA PERANGKAT  PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah           : MTs. PON-PES BAHRUL ULUM
Mata Pelajaran           : Fiqih.
Kelas/Semester          : VII /II
Alokasi Waktu                      : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 5. Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima                                               waktu
 Kompetensi Dasar   : 5.1 Menjelaskan ketentuan shalat dan khutbah Jum’at
Indikator Pencapaian Kompetensi:
5.1. 1.  Menjelaskan pengertian shalat jum’at dan dalilnya
5.1  .2.  Menjelaskan syarat rukun shalat jum’at.
5.1. 3.  Menjelaskan syarat rukun khutbah jum’at
5.1. 4.  Menjelaskan sunah shalat jum’at
       I.            Tujuan Pembelajaran :
1.      Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat jum’at dan dalilnya.Melalui kajian pustaka.
2.      Siswa dapat menjelaskan syarat rukun sholat jum’at .
3.      Siswa dapat menjelaskan syarat rukun khotbah jum’at secara terperinci.
4.      Siswadapatmenjelaskansunahsunahsholatjum’at .
    II.            Materi Ajar/Pembelajaran:
1.      Description: G:\sholat jum'at.jpg 3.jpgDescription: G:\sholat jum'at.jpg 2.jpgMateri Fakta:
                     





Description: G:\sholat jum'at.jpg 4.jpg,Description: G:\sholat jum'at.jpg
 






2.      Materi Konsep
5. SHOLAT JUM’AT
A. Pengertian Sholat Jum’at
Sholatjum’atialahsholatduarakaat yang dilaksanakan sesudah  khotbah waktu dhuhur pada hari Jum’at. Adapaun hukum  melaksakan sholat jum’ata dalah fardhu ain ,bagi setiap muslim laki-laki dewasa.merdeka, dan penduduk tetap [mukim] bukan musafir.sebagaimana firman Allah dalam surat al jum’ah ayat ,9 ……..          الاية من يوم الجمعة ياايهاالدين امنواادانودي للصلوة
B. Syarat wajib  sholatjum’at
            Orang yang wajib sholat jum’at adalah orang yang memenuhi syarat sebagai berikut.
a.  Islam
    Artinya orang yang tidak beragama islam tidak wajib mengerjakan sholat.
b.  Balligh.
    Yaitu sudah dewasa dengan tanda tanda sebagai berikut :
o   telahberumur lima belastahun.
o   keluarmani / mimpibasah.
c.   Berakal.
      Orang yang tidak berakal seperti: gila ,pingsan dan anak-anak yang masih kecil belum Wajib mengerjakan sholat jum,at..
d. Sehat
e. Laki-laki
f. Merdeka.
g. Penduduktetap[ muqim]
C. Syarat Rukun Khotbah.
1.    Mengucapkanpujiankepedaallah.
2.    Mengucapkanduakalimahsahadat.
3.    Membacasholawatnabi.
4.    Berwasiatataumemberinasihatkepadajama’ah.
5.    Membacaayataayat al qur’an.
6.    Berdo’apadakhotbahkeduauntukmuslimin.
 III.            Pendekatan/Model/Metode
           Pendekatan /Strategi  SAL  (Student Active Learning )
           Model : DEMONSTRATION.
           Metode : Inquiry ( menemukan )
Kegiatan Pembelajaran/Langkah-langkah Pembelajaran/ Sekenario Pembelajaran
A.     Pendahuluan :
·         Mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa sebagai implementasi nilai religius
·         Pengondisian kelas dengan pembiasaan sebagai implementasi nilai disiplin
·         Apersepsi :
1. Guru menarik perhatian siswa dengan gayaberpakaian
2. Guru Mengaitkan dengan materi sebelumnya.
3. Memotivasi siswa dengan membaca sholawat bersama-sama.
B.     Kegiatan Inti
·         Guru menyiapkan tayangan dalil sholat jum’at
·         Guru membentuk kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 anak
·         Guru menayangkan dalil khotbah jum’at
·         Siswa secara individu melakukan pengamatan pada tayangan dalil sholat jum’at dan kajian pustaka.
·         Siswa dalam kelompoknya membuat resume tentang sholat jum’at
·         Secara klasikal siswa menyepakati hasil bahasan masing-masing untuk selanjutnya menjadi kesimpulan bersama secara demokratis.
·         Guru memberikan tambahan informasi untuk penguatan atas kesimpulan siswa
C.        Penutup
·         Guru bersama siswa melakukan Umpan balik mengenai kegiatan belajar dalam KD ini
·         Evaluasi
·         Tindak Lanjut berupa PR
                  PR
1.      Apa pengertian Sholat jum’at ?
2.      Sebutkan syarat wajib sholat jum’at…
3.      Sebagian ulama berpen dapat sholat jum’at di laksanakan berjama’ah minimal ……orang.
4.      Bagaimana niat sholat jum’at…
5.      Sebutkan dalil mewajibkanya sholat jum’at…
Kunci jawaban :
1.      Sholat dua raakaat yang di laksanakan sesudah khotbah jum’at waktu dhuhur pada waktu jum’at.
2.      a-Islam
b-Baligh
c-Berakal
d-Sehat
e-Lakilaki
f-Merdeka
g-Penduduktetap / mukim
3.      40 orang.
4.      اصلي فرض الجمعة ركعتين مستقبل القبلة اداء ماموما لله تعاى
      5.الاية   من يوم الجمعة ياايهاالدين امنواادانودي للصلوة
 IV.            Sumber/Bahan/Alat/Penilaian
A. Sumber Belajar
·          Kitab Fiqih karangan Drs .Amir Abyan .MA dan Zaianal Muttaqin.MA Toha Putra Semarang
B.     Bahan :
·          Kertastugas
C.     Alat:
·          Lap top, Proyektor, Tape recorder, microphone
D.    Penilaian     
·          Instrumen Penilaian
·          Rubrik tes demonstrasi
No
Pedomanpenskoran
skor
1.
Kerjasamanyabaik
Kerjasamanyacukup
Kerjasamanyakurangbaik

3
2
1
2.
Keberanianmenyampaikan resume  : Baik
Keberanianmenyampaikan resume  : cukup
Keberanianmenyampaikan resume  : kurangBaik

3
2
1
3,
Kelengkapanhasil resume : Baik
Kelengkapanhasil resume : Cukup
Kelengkapanhasil resume : kurangBaik
3
2
1
                                          
            Nilai  =skorperolehan   x  100 
                        skormaksimal

Mengetahui
Kepala Sekolah

Gresik, 29 Maret 2014-03-30
Guru Mapel Fiqih


KH. ARS AL_HABIBI MS.MB.DA
NIM : 2011.4.089.0101.1.01168


AL-HABIBI
NIM : 20118901010018