Senin, 27 Oktober 2014

Ulumul Qur'an I'rob Dan Ghorib

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari kita selaku umat islam dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an setiap harinya, didalam membaca Al-Qur’an banyak sekali lafadh-lafadh yang koita jumpai yang kita tidak paham apa ma’nanya. Maka dari itulah dipelukan penjelasan terhadap lafadh-lafadh tersebut.
Diharapkan dari penjelasan atau keterangan lebih lanjut terhadap lafadh-lafadh tersebut dapat dipahami apa maksud dari lafadh tersebut. Berakat dari penomena diatas maka pemakalah pada kesempatan kari ini akan mencoba menguraikan tentang “irab Al-Qur’an. Disamping itu yang membuat pemakalah mengakat tema ini dalam rangkah untuk memenuhi tugas yang deberikan dosen pengampu.
1.2.     Rumusan Masalah
A.    Apa pengertian I’rab ?
B.    Bagaimana cara mengetahui I’rab ?
C.    Apa faidah I’rab ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ghorib
Ghorib adalah Ghorib adalah ma’na lafadh-lafadh yang butuh pembahasan terhadap lafadh-lafadh tersebut, baik didalam bahasanya dan maroji’ ma’nanya yang dinukil yakni kitab yang mensifati ma’na tersebut. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Baihaki dari Abu Khurairah hadist marfuu’.
Gharib al-Qur'an merupakan  ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai arti kata dari kata-kata yang ganjil dalam Al-Qur'an yang tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sebagamana hadist yang diriwayatkan oleh imam Baihaki
Dari Abu Hurairah RA hadist marfu’ yaitu :
اءعربوا القراءن والتمسوا  غرائبه
Dan hadist serupa yang di riwayatkan dari umar ibnu umar bin mas’ud hadis maukuuf dan diriwayatkan dari ibnu umar hadis marfuu’ yang berbunyi :
من قراء القران فاءعربه كا ن له بكل حرف عشرون حسنة  ومن قراءه بغير اءعراب كان له بكل حرف عشر حسنات
Yang dimaksud dengan ‘irab didalam hadist diatas ialah mengetahuai ma’na lafadhnya, bukan ‘irabdari segi mustalah.
Contoh :
وفاكهة وابا  فقال اءي سماء تظلني  واءي اءرض تلقني
2.2. Cara Mengetahui ‘Irab
Menurut mufasir dhoruriyah didalam kitab burhan mengatakan “butuh kesigapan dari lafadh-lafadh ‘irab dengan cara mengetahui ilmu bahasa yakni isim,fiil dan huruf. Adapun hurup dilihat dari sisi ma’nanya yang diambil daritulisan-tulisan tersebut. Dan adapun isim dan fi’il diambil dari kita-kitab (tulisan-tulisan) ilmu bahasa (ilmu lughoh).
2.3. Faidah ‘Irab
Faidah ‘irab itu memiliki dua ma’na atau faidah yaitu :   
1.    Mengunakan lafadh yang tidak dikenal dan ini jauh dari bahasa yang fushohah (bahasa yang pada umumnya/yang bisa digunakan).
2.    Mengunakan lafadh yang tidak ada yang mengetahui lafadh tersebut tetapi untuk  kejelasan ma’nanya membutuhkan penjelasan dari ahlinya, dan ini banyak terdapat didalam al-qur’an

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
    Dari paparan diatas dapat ditarik benang merah bahwa ‘irab merupakan suatu lafadh yang membutuhkan penmjelasan lebih lanjut karena lafadhnya tidak digunakan didalam kehidupan sehari-hari.
    Yang dimaksud kata ‘irab didalam hadist nabi yang diriwayatkan imam Baihaki dan ibnmu Umara yaitu penjelasan ma’nanya bukan ‘irab dari segi mustholahnya.
    I’rab sendiri memmiliki dua Faidah sebagaimana yang telah dijelaskan. Dan ‘irab didalam Al-Qur’an sangat banyak, salah satu contohnya lafadh Fakihatun wa abaa.

DAFTAR PUSTAKA
Ibnu alawi muhammad, Zubdatul Itqon Fi Ulumul Qur’an, Makkah,Darul syaruq,1986

Tidak ada komentar:

Posting Komentar