Senang dan niat
yang ikhlas dalam mencari ilmu
Sayokjanya (Sepantasnya) bagi orang yang mencari ilmu hendaknya senang
terhadap ilmu yang dicarinya,dan bagi orang yang mencari ilmu hendakya
memperbanyak ilmunya dan memperbanyak memperaktekanya.Dan tidak mencari ilmu
untuk dijadikan hujjah, dan dalam mencari ilmu tidak mempringkaskannya dengan
tanpa alasan. Sebagaiman sebuah siir mengatakan :
“Janganlah kamu
bembuat alasn dalam berbuat jelek sesungguhnya setiap kejelekan itu dimaafkan”.
Janganlah kamu menunda-nudah dirimu daalm mencari ilmu dengan acaman yang
bohong,dan janganlah kamu mengharapkan acaman tersebut berhenti dengan
perkerjaan yang bersamaan,karena setiap waktu itu sebuah kesibukan.setiap zaman memiliki
alasan. Seperti Siir dibawah ini :
Kami pergi pgi dan soreh untuk mencari kebutuhan kami dan kebutuhan hidup
itu tidak ada habisnya. Hajat (kebutuhan) tetap bersama orang yang mati dan
hajat tetap hidup.
Allah akan mempermudah orang yang mencari ilmu apabilah niatnya ikhlas
mencari ilmu karena Allah,. Rosulullah bersabda :
“Barang siapa yang mencari ilmu karena selain Allah maka dia meninginkan
selan Allah, maka tempat tinggalnya dineraka”.
Dan dorowayatkan daari abi lhurairoh, rosulullah bersabda:
“Belajarlah ilmu sebelum ilmu itu dihilangkan,hilangnya ilmu itu
dengan dihalagkannya ahli ilmu(orang yang berilmu)sesungguhnya salah satu dari
kamu semua tidak mlelngetahui kapan dibutuhkannya salah satu darikamu semua,
dan kamu tidak mengetahuai apa yang dibutuhkan disisi salah satu dari kamu
semua”.
Dalam mencari ilmu tinggalkan perdebatatan (Pertengkaran) dan sifat
riya’,sesungguhnya orang yang berdebat itu akan dihina dan tidak ada
manfaatnya. Dan rosulullah bersabda :
“janganlah kamu belajar ilmu untuk bedebat dengan ornag yang berdebat dan
janganlah belajar ilmu untuk berdebat dengan ulama’, barang siapadiantara
kamu yang melakukannya maka tempatnya
(tinggalnya) dineraka.”
Orang yang berdebat adalah orang yang tidak memeliki ilmu ilmu orang yang
berdebat tidak mencari ilmu tetapi orang yang bedebat itu menolak kebenaran dan
kerusakan yang dikehendaki. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW :
“Tidak ada perdebatan kecuali orang yang munafiq atau orang yang ragu”
Dan awza’i berkata : “jika Allah menghendaki suatu kaum jelek maka Allah akan
memberikan perdebatan kepada kaum tersebut.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar