QOSHOR, PROSES DAN MACAM-MACAMNYA
A.
PENGERTIAN
Qoshor adalah تخصيص امر مطلقا
هوالذي يدعونه بالقصر
“menentukan sesuatu perkara bagi perkara lain dengan mutlak
(menetukan sifat bagi maushuf atau munat bagi musnat ilaih dan sebaliknya),
ialah disebut oleh ulama’ : qoshor”.
Qoshor juga bisa disebut mengkhususkan suatu perkara pada perkara
lain, eperti contoh:
1.
لايفوز الّا المجدّ artinya
: tidak akan beruntung kecuali orang yang bersungguh-sungguh.
2.
إنمّا الحياة تعبّ artinya: hidup itu hanyalah kepayahan.
Keterangan:
a.
Pada
contoh pertama terdapat pengkhususan keberuntungan bagi orang yang
bersungguh-sungguh, dengan arti : bahwa keberuntungan itu hanya akan diraih
oleh orang yang bersungguh-sunguh dan tidak akan diraih oleh orang lain.
b. Pada contoh kedua terdapat penghususan hidup dan kepayahan, dengan
arti bahwa hidup dipersiapkan untuk payah dan tidak akan memisahkan diri daari
nya menuju santai.
B.
PROSES
ATAU طرق القصر
a.
Nafi
dan istisna’, maqshur alaihnya terdapat setelah huruf istisna’.
Contohnya: لايفوز الّا المجدّ artinya : tidak akan beruntung kecuali
orang yang bersungguh-sungguh.
b.
Innama
dan maqshur alaihnya adalah lafadz yang wajib disebut terakhir.
Contohnya: إنمّا الحياة تعبّ artinya:
hidup itu hanyalah kepayahan.
c.
Athof
dengan la, bal, atau lakinna. Bila athofnya memakai huruf la maka makshur
alaihnya adalah lafadz yang bertolak belakang dengan lafadz yang jatuh setelah
la, dan bila athofnya itu dengan bal atau lakinna, maka maqshur alaihnya adalah
lafadz yang jatuh setelahnya.
Contohnya:
1.
الأرض متحركة لاثابتة artinya:
bumi itu bergerak bukan diam.
2.
ما الأرض ثابتة لكن متحركة artinya: bumi itu tidaklah diam melainkan
bergerak.
3.
ما الأرض ثابتة بل متحركة artinya: bumi itu tidaklah diam tetapi
bergerak.
d.
Didahulukannya
lafadz yang seharusnya diakhirkan. Diini maqshur alaihnya adalah lafadz yang
didahulukan.
Contohnya:نثني علي الرجال العاملين
artinya : hanya kepada orang-oraang lelaki yang berkerja aku memuji.
Coba
kita perhatikan sontoh-contoh diatas maka kita dapatkan bahwa pembicaraan
contoh pertama adalah mengkhususkan keberuntungan bagi orang yang
bersungguh-sungguh, jadi keberuntungan adalah maqshur dan orang yang
bersungguh-sungguh disebut sebagai maqshur alaih. Kedua komponen ini disebut
tharaf qoshor. Karena keberuntungan itu adalah salah satu sifat dan orang yang
bersungguh-sungguh itu adalah salah satu maushuf , maka qoshor dalam contoh ini
disebut qoshor sifat ala maushuf, dengan arti bahwa sifat tersebut tidak
merembet dari satu maushuf ke maushuf lainnya.
Adapun pada contoh kedua kita dapatan bahwa
hidup menjadi maqshur dan payah menjadi maqshur alaih. Karena hidup itu adalah
maushuf dan payah itu adalah sifat maka qoshor pada contoh ini disebut sebagai
qoshor maushuf ala sifat, dengan arti bahwa maushuf tidak dapat dipisah dari
sifat (payah menuju santai). Bila kita perhatikan seluruh qoshor baik yang
disebut diatas maupun yang tidak tersebut disini, mak akan kita dapatkan bahwa
setiap qoshor mengandung maqshur dan maqshur alaih. Juga akan kita dapat bahwa
qoshur itu ada dua macam, qoshor sifat ala maushuf dan qoshor maushuf ala
sifat.
C. MACAM-MACAM
1.
QOSHOR
HAKIKI
Qoshor
hakiki adalah dikhususkan nya maqshur pada maqshur alaih berdasarkan hakekat
dan kenyataan, yaitu sama sekali maqshur tidak lepas dari maqshur alaih kepada
yang lain.
Contohnya:
a. لايروي مصر من الأنهار إلاّ
النيل
Artinya
:
“ tidak
ada sungai yang menyegarkan mesir selain sungai nil”.
b. إنما الرازق الله
Artinya:
“pemberi
rizqi hanyalah Allah”.
Bia
kita perhatikan kedua contoh diatas, kita dapatkan bahwa qoshornya termasuk
qoshor sifat ala maushuf. Bila kita perhatikan lebih jauh kita dapatkan bahwa
sifat yang menjadi maqshur pada kedua contoh tersebut tidak dapat terpisah dari
maushufnya secara mutlaq. Kesegaran tanah mesir pada cntoh pertama adalah sifat
yang tidak lepas dari fungsi sunggai nil dan bukan sungai yang lain. Pada
contoh kedua tidak lepas dari kemurahan Allah dan bukan kemurahan selain Allah.Qoshor
pada kedua contoh diatas disebut qoshor hakiki.
2.
QOSHOR
IDHOFI
Qoshor
idhofi adalah dikhususkannya maqshur pada maqshur alaih dengan disandarkan
kepada sesuatu yang tertentu.
contoh:
a.
لاجواد إلاّعلي artinya
: tidak ada yang dermawan kecuali ‘Ali.
b.
إنّما حسن شجاع artinya: hasan hanyalah seorang pemberani.
Perhatikanlah kedua contoh diatas, maka kita dapatkan bahwa contoh
pertama adalah qoshor sifat ala maushuf, sedangkan contoh kedua merpakan qoshor
maushuf ala sifat. Bila kita perhatikan lebih jauh, kita dapatkan bhwa maqshur
pada kedua contoh tersebut adalah tertentu bagi maqshur alaih bila disandarkan
kepada suatu hal tertentu dan tidak disandarkan kepada hal-hal yang lain,
karena sipembicara pada contoh pertama bermaksd mengkhususkan sifat dermawan
kepada ‘ali bila dinisbatkan kepada orang-orang tertentu, seperti kholid
misalnya, dan pembicara itu sama sekali tidak bermaksud menyatakan bahwa sifat
dermawan itu sama sekali tidak ada padaseorang pun selain ‘ali, karena
kenyataannya memang tidak demikian. Demikian juga dengan contoh kedua. Oleh
karena itu qoshor pada kedua contoh diatas disebut sebagai qoshori dlofi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar