Jumat, 05 April 2013

RUMUSAN PEMBUATAN INDIKATOR AQIDAH AKHLAK MTS

BAB I
PENFAHULUAN
1.      Latar Belakang
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat mata pelajaran,  yaitu: Al-Qur'an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. al-Qur'an-hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti ia merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (usuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlak berti­tik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidu­pannya yang dilandasi oleh akidah.
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah yang terdiri atas empat mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri. al-Qur'an-hadis, menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Aspek akidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma’ al-husna. Aspek Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Aspek fikih menekankan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik. Aspek sejarah kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Penyusunan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan dan me-review  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek keimanan/akidah dan akhlak untuk SMP/MTs, serta memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tanggal 1 Agustus 2006, tentang Pelaksanaan Standar Isi, yang intinya bahwa madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi.

2.      Rumusan Masalah
2.1. Apa Penfertian Indikator ?
2.2.Apa Saja Komponen-Komponen Indicator
2.3. Apa Saja Kata-Kata Operasioanal Yang Dijabarkan Dalam Membuat Indicator ?
2.4. Bagaimana Menjabarkan Kompetensi Dasar Kedalam Indikator ?
2.5.Apa pengertian mata pelajara Akidah Akhlak ?
2.6. Apa tujuan mata pelajara Akidah Akhlak ?
2.7. Apa ruang lingkup mata pelajara Akidah Akhlak ?
2.8. Bagaimana standar kelulusan mata pelajara Akidah Akhlak ?
2.9. Bagaimana contoh SK, KD dan Indikator mata pelajara Akidah Akhlak ?
3.      Tujuan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai oleh pemakalah dari materi ini antara lain ialah : Para pendengar dan pembaca wabil khusus pemakalah sendiri dapat mengetahui semua rumusan masalah  dari rumusan masalah yang ada dan dapat memperaktekannya dalam kegiatan pembelajaran.














BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian  Indikator
Dalam kaitannya dengan KTSP guru hendaknya memahami langkah penting dalam menjabarkan kompetensi dasar kedalam indokator. Disini sebelum guru dapat menjabarkan kompetensi dasar kedalam indicator guru harus lebih dahulu mengerti definisi dari indicator itu sendiri yaitu indicator adalah prilaku yang dapat diukur atau di observasin untuk menunjukkan pencapaian kompetensi dasar tertentu untuk yang menjadi acauan penilaian mata pelajaran.
Jadi indicator merupakan kompetensi dasar yang spesifik apabila serangkaian indicator dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai, berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
2.      Komponen-Komponen Indicator
Pada komponen indicator, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a.        Indicator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
b.       Indicator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
c.        Rumusan indicator menggunakan kerja operasional yang terukur atau dapat di observasi.
d.       Indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian.
3.      Kata-Kata Operasioanal Yang Dijabarkan Dalam Membuat Indicator
Kata-kata operasional yang digunakan untuk membuat indicator kompetensi, baik yang menyangkut kognitif, efektif maupun psikomotorik diantaranya adalah:

a.       Kognitif meliputi :
1.      Knowledge (pengetahuan) yaitu menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkna, mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, member nama, member lebel, dan melukiskan.,
2.       Comprehension (pemahaman) yaitu, menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
3.       Application (penerapan) yaitu, mengoperasikan, menghasilkan, mengatasi, mengubah, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
4.      Analysis (analisis) yaitu, menguraiakan, membagi-bagi, memilih dsan membedakan.
5.      Synthesis ( sintesis) yaitu, merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan.
6.      Evaluation (evaluasi) yaitu, mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi.
b.       Efektif meliputi
1.      Receiving (penerimaan) yaitu mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
2.      Responding ( menanggapi) yaitu konfirmasi, mejawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.
3.      Valuing (penamaan nilai) yaitu menginisiasi, megundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.
4.      Organigastion (pengorganisasian) yaitu, memverivikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan, dan mempengaruhi.
5.      Characterization (karakterisasi) yaitu menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini.
c.        Psikomotorik atau gerak jiwa meliputi
1.       Observing (pengamatan) yaitu, mengamati proses, member perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
2.       Initation (peniruan) yaitu melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur dan menggunakan sebuah model.
3.       Practicing (pembiasaan) yaitu, membiasakan prilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.
4.       Adapting (penyesuaian) yaitu, menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.
4.      Menjabarkan Kompetensi Dasar Kedalam Indikator
Cara atau langkah yang paling mudah untuk menjabarkan kompetensi adalah menambah kolom disebelah kanan pada format standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Untuk memilih kata-kata operasional dalam indicator, bisa melihat data-data operasional sebagaimana dikemukakan diatas. Dalam pada itu guru bisa manambahkan kata-kata operasional untuk mengisi indicator yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, kebutuhan daerah dan satuan pendidikan masing-masing.
Seteleh indicator kompetensi dari kompetensi dasar yang telah diajarkan telah diidentifikasi selanjutnya dikembangkn dalam kalimat indicator yang merupakan karakteristik kompetensi dasar.
5.      Pengertian Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara  mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.
6.      Tujuan Mata pelajaran Akidah-Akhlak Antara Lain :
a.       Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
b.      Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
7.      Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Meliputi :
a.       Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah, al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.
b.      Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at, khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.
c.       Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah.
8.      Standar Kompetensi Lulusan Mata pelajaran Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah :
a.       Meningkatkan pemahaman dan keyakinan terhadap rukun iman melalui pembuktian dengan dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma' al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam fenomena kehidupan dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Membiasakan akhlak terpuji seperti ikhlas, taat, khauf, taubat, tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, qana’ah, tawadhu’, husnuzh-zhan, tasamuh, ta’awun, berilmu, kreatif, produktif dan pergaulan remaja, serta menghindari akhlak tercela seperti riya, nifak, ananiah, putus asa, marah, tamak, takabur, hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah.
9.      Contoh Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Akidah Akhlak.
      Kelas IX, Semester 1
SK
KD
Indikator
1. Akidah
Meningkatkan keimanan kepada hari akhir dan alam gaib yang masih berhubungan dengan hari akhir
1.1.Menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir
1.2. Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan terjadinya hari akhir
1.3. Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir
1.4.Menjelaskan macam-macam alam gaib yang berhubungan dengan hari akhir
1.5.Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir

1.1.1.     Siswa mampu
menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir
1.2.1. Siswa mampu menunjukan bukti kebenaran akan terjadinya hari akhir
1.2.2.Siswa mampu menyebutkan dalil-dalil Al-Qur’an yang berhubungan dengan hari akhir
1.2.3.Siswa mampu menyebutkan dalil-dalil hadits yang berhubungan dengan hari akhir
1.2.4.Siswa mampu menjelaskan dalil-dalil Al-Qur’an yang berhubungan dengan beriman kepada hari akhir
1.2.5.Siswa mampu menjelaskan dalil-dalil Hadits yang berhubungan dengan beriman kepada hari akhir

2. Akhlak

Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
2.1.Menjelaskan pengertian dan pentingnya berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
2.2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
2.3.Menunjukkan nilai-nilai positif dari berilmu, kerja keras, kreatif dan produktif dalam fenomena kehidupan
2.4.Membiasakan perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari


2.1.1.      Siswa mampu menjelaskan pengertian ilmu
2.1.2.      Siswa mampu menjelaskan pentingnya mempunyai ilmu
2.1.3.      Siwa mampu menjelaskan pengertian kerja keras
2.1.4.      Siswa mampu menjelakan pentingnya kerja keras
2.1.5.      Siswa mampu menjelaskan pengertian kereatif
2.1.6.      Siswa mampu menjelaskan pentingnya berperilaku keratif
2.1.7.      Siswa mampu menjelaskan pengertian produtif
2.1.8.      Siswa mampu menjelaskan pentingnya berperilaku produtif
















BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan
Indicator adalah prilaku yang dapat diukur atau di observasin untuk menunjukkan pencapaian kompetensi dasar tertentu untuk yang menjadi acauan penilaian mata pelajaran.
Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar.
Tujuan Mata pelajaran Akidah-Akhlak Antara Lain :
Ø  Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Ø  Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Meliputi :
v  Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah, al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.
v  Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at, khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.



1 komentar: