KEINGINAN YANG TAK
DIRESTUI
Aku dilahirkan pada hari jum’at tanggal 1 april 1993 Masehi atau tanggal 9 syawal
1413 Hijriyah. Dan aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana dan menikah
diusia muda, ketika aku lahir dan sebagai anak pertama yang menjadi putra
tunggal sampai sekarang, akupun diberi nama al- Habibi, pernah aku bertanya
kenapa aku diberinama al – Habibi ? kata orang tua ku karna aku adalah sebagai
kekasih mereka dan hasil pertama kali dari hubungan cinta mereka.
Waktu
terus berputar akupun sudah berusia 6 tahun dan akan memasuki sekolah dasar,
yang mana pada waktu itu didesaku terdapat dua sekolah yaitu sekolah dasar
negeri 1 dan negeri 2, aku didaftarkan oleh orang tuaku di sekolah dasar negeri satu, alasan mereka mendaftar
aku disana karna sekolah tersebut sekolah unggulan dan terfaforit.
Masa –
masa disekolah dasar aku terkenal anak yang rajin, pintar, tetapi nakal, karna
sering tawuran dan mencuri uang orang tuaku dan buah-buahan milik orang lain, kebiasaan aku seperti ini sampai kelas 5. Pada suatu ketika aku pulang pada
malam hari dari belajar dirumah wali kelasku, aku dihadang segerombolan anak
muda mereka menantangku karna tidak terima saat teman mereka kalah dalam
tawuran pulang dari sekolah kemarin, tetapi posisi aku tidak mengutungkan karna
aku bersama tiga orang teman cewekku, ketiga teman cewekku terus menasehati aku
supaya aku tidak menghiraukan mereka, tetapi mereka terus menantang dan mencaci
maki aku sehingga akupun emosi dan balik balas menantang, kalau memang kalian
laki-laki mari kita berkelahi secara laki- laki yaitu satu persatu, akhirnya
kami berkelahi sampai diantara mereka ada yang terluka, hingga akhirnya ada
warga yang melihat perkelahian itu dan meleraikan kami, tetapi aku kira masalah
itu hanya cukup sampai disitu, ternyata tidak mereka yang terluka mengadu
kepada orang tua mereka, dan orang tua mereka berdatangan kerumah orang tuaku,
memberi taukan hal ini, akupun diberi hukuman yang sangat berat sampai aku
ngompol karna ketakutan. Mulai dari masalah ini akupun sadar dan mencobah untuk
menjadi orang yang lebih baik.
Waktu
terberputar akupun sudah menghadapi UAN, dan hasilnya aku lulus dengan peringkat
3. Aku mulai bingung mau meneruskan kemana, berawal dari menghadiri suatu acara
agama hatiku terketuk bahwa aku harus meneruskan kepesantren, akupun
menceritakan hal ini kepada orang tuaku, tetapi mereka tidak setuju, berawal
dari sinilah keinginanku yang tak direstui kedua orang tuaku, apalagi ketika
wali kelasku selalu mendatangi orang tuaku agar aku dimasukan ke SMP saja,
karna aku mendapatkan biya siswa. Orang tuaku berkata kepadaku untuk apa kamu
masuk pondok ? mau jadi apa ? pulang hanya jadi bilal atau jadi khotib, tetapi
aku tetap memaksa kehendak untuk masuk pondok hingga akhirnya mereka dengan
terpaksa mendaftarkan aku kepondok. Setelah beberapa tahun aku dipondok aku pun
termotifasi ingin mondok kejawa, aku pulang kerumah dan menyampaikan hal ini
tetapi mereka tidak merestuinya lagi, sedangkan aku sudah menyelesaikan sekolahku
tingkat menengah, akupun berpikiran untuk kabur dari rumah, dengan bebekal uang
tabungan yang aku punya aku kabur selama 6 bulan hingga aku mendengar bahwa
orang tuaku sakit- sakitan, karna memikirkan diriku sampai ada yang
memberikabar bahwa mereka telah meninggal, akupun pulang setelah mendengar
kabar itu, ternyata memang benar orang tuaku sakit-sakitan setelah aku
tinggalkan mereka. Meraka mengajak aku berbicara baik-baik, kata mereka anakku
kamu boleh kejawa sekarang tapi ini dengan sangat terpaksa, pada akhirnya ringkas cerita aku tidak perna
direstui mulai masuk pondok sampai kejawa, tapi aku yakin suatu saat mereka
akan sadar dan aku selalu berdo’a semoga Allah memberi petolongan dan
hidaya-Nya kepada kedua orang tuaku. Yang paling penting sekarang aku ingin
mejadi anak yang dapat membahagiakan mereka dunia dan akhirat, dan aku ingin menjadi
orang orang yang baik dan bemanfaat bagi agama dan semua makhluk, karna bukan
berapa lama kita hidup tapi apa yang kita lakukan selama hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar