Selasa, 25 Desember 2012

TAKBIR TAHARRUM


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala sanjung hanyalah milik Allah semata, tuhan pencipta alam semesta beserta isinya, pengatur pergantian siang malam, pemberi rizki, yang menghidupkan dan yang mematikan sesuatu yang dikehendaki dan berhak disembah oleh jin dan manusia yang tercipta.
Sholawat dan salam sejahtera semoga abadi tercurah keharibaan penghulu alam Nabi Muhammad SAW. Dan sanak famili serta para sahabatnya nan setia Amin.
Kami tiada henti bersyukur dan memuji kepada Allah SWT. atas curahan
rahmat dan maunah-Nya dalam menyusun makalah ini dengan  judul : Takbir Taharrum. Maksud penyusunan makalah ini untuk  melengkapi tugas matakuliyah : Fiqih.
Sebagaimana kita ketahui Fiqih adalah ilmu yang paling vital dalam setiap kehidupan sehari-hari,terutama dalam hal ibadah. .Sehingga tanpa ilmu fiqih,ibadah yang kita lakukan akan sia-sia saja karna tertolak., perluhnya ilmu fiqih pada kehidupan ini tidak bisa kita hindari, terutama sholat.
 Terimah kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang selalu mendukung, dan khususnya kepada Dosen yang mengampu materi ini yang selalu terbuka untuk kami. Dengan kerendahan dan segala kekurangan yang menyelimuti diri penulis, demi kesempurnaan makalah ini bila menemukan kejanggalan atau kesalahan, sudilah kiranya meberi teguran. Dan akhirnya penulis berdo’a semoga makalah ini banyak memberi manfaat dan maslahah kepada kita semua, muda-mudahan senantiasa dalam lindungan taufiq hidayah Allah SWT. Amin
                                                                                    
Gresik, 13  Desember 2012


Penulis


DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................  I
Kata pengantar ..............................................................................................  II
Daftar Isi .......................................................................................................  III
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................  1
1.1.   Latar belakang masalah ...............................................................  1
1.2.  Rumusan masalah ........................................................................  1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2         
2.1. Rukun sholat yang kedua ( takbir taharrum)................................. 2
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 4
3.1. Kesimpulan ................................................................................... 4
Daftar pustaka

                                                                BAB I
PENDAHULUAN

            1.1.           LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu rukun sholat yang wajib dikerjakan yang mana apabilah tidak dikerjakan sholatnya tiadak sah,yaitu takbir taharrum. Takbir taharrum harus dilakukan bersaman dengan niat sholat,karna ia sebagai rukun sholat yang pertama juga yang berarti wajib bersamaan dengan niat sholat juga.bacaan takbir bagi orang yang kuasa melakukan telah ditentukan dengan kalimah “الله اكبر  .dan wajib sampai terdegar oleh pendengaran orang yang sholat. Dalam takbir taharrum itu sendiri ada kewajiban- kewajiban yang harus dikerjakan, dan juga ada kesunnahan –kesunnahan, dan juga ada kemakruhan- kemakruhan bahkan juaga ada keharamman apabilah kita kerjakan ketika Takbir taharum.
Takbir taharrum sendiri merupakan rukun sholat yang kedua,maka dari itu kami selaku pemakalah mencobah memaparlan sekelumit tentang takbir taharrum.
 Dalam makalah ini, kami mencoba menghidangkan persoalan-persoalan diatas guna mncapai pemahaman yang diharapakan, khususnya ketika kita melakukan takbir taharrum.
          1.2.           RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang disebut dengan takbir taharrum.....?
2.      Kapan takbir taharrum dilakukan.............?
3.      Bagaimana hukumnya ketika seorang yang sholat melakukan takbir taharrum berkali-kali...........?
4.      Apa saja kesunnahan dan kewajiban ketika Takbir Taharrum............?





BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Rukun Solat Yang Kedua Adalah  Takbir Taharrum
Takbir taharrum adalah takbir  yang dilakukan  pada permulaan sholat yang berbarangan dengan niat. Ketika takbir taharrum hendaknya mengecamkan (menyatakan ) unsur- usur yang ada didalam niat sampai akhir takbir. Di namakan takbir taharrum karna setelah orang yang sholat melakukan takbir taharrum itu dilarang atau diharamkan melakukan  sesuatu (yang dapat membatalkan sholat) yang mana sesuatu tersebut halal dilakukan  sebelum sholat. Takbir taharum  merupakan takbir pembuka pada sholat.
Takbir dilakukan berulang-ulang kali didalam sholat ( takbir intiqol / takbir perpindahan dari rukun satu kerukun yang lainnya).dengan tujuan dilakukan nya takbir intiqol supaya bertambahnya rasa khusu’ dan haibah didalam sholat. Sehingga orang yang sholat dapat menikmati hikmah-hikmah  dan  bertapa nikmatnya sholat itu dan begitu dekatnya seorang hambah kepada Allah ketika sholat. Dan apabilah orang yang sholat itu ragu, apakah dia suadah takbir apa belum, maka dia wajib mengulang takbir kembali.
Takbir taharrum apabilah dilakukan berulang –ulang kali yang mana pada setiap  mengulangi takbir taharrum itu selalu memperbaruhi niat, maka dikatakan masuk (sah ) sholatnya apabilah pada bilangan ganjil dan dikatakan tidak masuk ( sah ) sholatnya apabilah pada bilangan yang genap.
  Takbir taharrum apabilah dilakukan berulang –ulang kali yang mana pada setiap  mengulangi takbir taharrum itu tidak memperbaruhi niat ,maka dikatakan masuk ( sah ) solatnya  pada takbir awal,dan yang lainnya terhitung sebagai zdikir.
Bacaan takbir itu telah ditentukan bagi orang yang mampu yaitu :
الله اكبر  tidak boleh yang lainnya seperti contah : الله العظيم  او الله الكريم dan lainnya apabila melakukan takbir denganselain lafadh yang telah ditentukan, maka sholatnya tidak sah.
Lafadh takbir taharrum juga tida diperbulehkan memperpanja hamzah(ء) , ba’)  atau memperpanjang kan ro’nya  (   ر )   dan sebagainya.
Wajib mengeraskan suara ketika takbir taharrum sampai terdengar diri sendiri, bila ternyata  orang yang sholat itu  sehat pendengarannya,serta tidak ada terjadi sejenis kegaduan yang ada, kalau ada sejenis kegaduan yang ada maka cukup dengan kebiasaannya saja,sekiranya biasaanya suda kedengaran. Begitu juga dengan rukun-rukun qoili yang lainnya.
Disunanhkan membaca jazem(suku pada huruf ro’ (  ر) nya )  pada akhir tabir.Untuk memperoleh kesunnatan maka diharuskan juga sampa terdengar pendengaran sendiri.
Sunnah mengakat dua telapak tanga atau salah satunya bila sulit mengakat keduanya,dalam keadan terbuka, bila tertutup hukumnya makruh, dan jari-jarinya sedikit renggang antara yang satu dengan yang lainnya,setinggi sejajar dengan kedua pundak. Denga cara ujung jarisejajar denga pucuk telinga, ibu jari sejajar denga pentil ( pentik ) daun telinga, dan telapak tangan sejajar dengan dua pundak, karna ikut dengan tata sara Rosul ( Ittiba’).
Mengakat tangan ini dilakukan secara bersamaan mulai awal membaca takbir taharrum,dan menurunkan kembali denga berakhinya bacaan takbir.
Disunnahkan juga mensedekapkan pada bawa dada diatas pusat,sbagai Ittiba’ Pada Rosul. Dengan sara pengelangan kiri dipegangi dengan tangan kanan. 




BAB III
PENUTUP

4.1.  Kesimpulan
Takbir taharrum adalah takbir  yang dilakukan  pada permulaan sholat yang berbarangan dengan niat. Takbir taharrum wajib sampai terdengar  dri kita sendiri. Di namakan tekbir taharrum karna setelah orang yang sholat melakukan takbir taharrum itu dilarang atau diharamkan melakukan  sesuatu (yang dapat membatalkan sholat) yang mana sesuatu tersebut halal dilakukan  sebelum sholat. Takbir taharum  merupakan takbir pembuka pada sholat.
Takbir dilakukan berulang-ulang kali didalam sholat ( takbir intiqol / takbir perpindahan dari rukun satu kerukun yang lainnya).
            Takbir taharrum apabilah dilakukan berulang –ulang kali yang mana pada setiap  mengulangi takbir taharrum itu selalu memperbaruhi niat, maka dikatakan masuk (sah ) sholatnya apabilah pada bilangan ganjil dan dikatakan tidak masuk ( sah ) sholatnya apabilah pada bilangan yang genap.
            Takbir taharrum apabilah dilakukan berulang –ulang kali yang mana pada setiap  mengulangi takbir taharrum itu tidak memperbaruhi niat ,maka dikatakan masuk ( sah ) solatnya  pada takbir awal,dan yang lainnya terhitung sebagai zdikir.



Daftar pustaka
Muqti Abdul Muhammad Bin Umar Ali Nawawi Al jawi Al batani, Nihaaya Al Zaien, Alhidayah, Surabaya;


Tidak ada komentar:

Posting Komentar